Bocah 10 Tahun Ini Berencana Ingin Bunuh Diri Lantaran Merasa Dirinya Pendek, Gemuk, dan Jelek
Seorang ibu di Singapura merasa ngeri saat dirinya menemukan sebuah catatan di kamar putrinya yang mengatakan bahwa dirinya ingin bunuh diri.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM - Seorang ibu di Singapura merasa ngeri saat dirinya menemukan sebuah catatan di kamar putrinya yang mengatakan bahwa dirinya ingin bunuh diri.
Dilansir TribunWow.com dari World of Buzz via The Strait Times pada Senin (19/3/2018), melaporkan bahwa gadis yang berusia 10 tahun tersebut merasa sedih setelah bertengkar dengan ibunya.
Ia masuk kamar dan menuliskan perasaannya di atas selembar kertas termasuk berfantasi seberapa bagusnya rencana dia jika mengambil pisau dan kemudian bunuh diri.
Catatan itu ditemukan oleh ibu pada tahun lalu saat dirinya membersihkan kamar putrinya itu.
Ia terkejut dengan tulisan sang anak dan kemudian langsung menghubungi FutuReady Asia's Character and Leadership Academy untuk menangani depresi yang dialami putrinya.
BACA: Majikan Divonis Ringan, Publik Malaysia Minta Banding Kasus Penganiayaan yang Dialami TKW Indonesia
Dalam catatan tersebut, gadis ini juga mengatakan bahwa ia membenci dirinya sendiri karena penampilannya.

Ia memulai catatannya dengan manis, pada awal kalimat, ia mengatakan bahwa ia mencintai orangtuanya dan hanya ingin melihat mereka tersenyum.
Dia tidak senang hari itu karena dia telah membuat ibunya marah dengan mengatakan bahwa makanan yang dimasak ibunya tidak enak.
"Saya merasa sangat buruk, saya merasa seperti melompat dari gedung dan mati, tapi saya tahu beliau akan lebih sedih dan menangis.
Jadi saya simpan ini sebagai rahasia. Saya heran mengapa ia melahirkan seorang anak seperti saya ini.
Yang pendek, gendut, dan jelek. Beliau tidak suka saya menangis setiap waktu.
Saya penasaran bagaimana rasanya jika saya mengambil pisau dan membunuh diri saya sendiri.
Tidak ada yang membully. Tidak ada pekerjaan rumah. Saya akan membunuh diri saya sendiri suatu saat nanti.
Saya tidak akan pernah tersenyum lagi! Hanya menangis. Saya mengakui diri saya sebagai orang bodoh.