Breaking News:

Soal Utang Negara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Beberkan Fakta Sebenarnya

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan tanggapannya soal isu utang negara yang mencapai 4000 triliun.

Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta Convention Center, Kamis (24/11/2016). Para CEO yang tercatat dalam indeks Kompas 100 berkumpul dan berdiskusi dalam Kompas 100 CEO Forum. 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan tanggapannya soal isu utang negara yang mencapai 4000 triliun.

Dilansir TribunWow.com, melalaui akun Facebook Fadjroel Rachman penjelasan Sri Mulyani itu dituliskan dalam bentuk catatan, Selasa (13/3/2018).

tak hanya itu, akun tersebut juga melampirkan video diskusi.

Begini catatan selengkapnya:

"Penjelasan sederhana Menkeu Sri Mulyani tentang utang negara. Semoga bermanfaat ~ Pedoman Jokowinomics

Mungkin diperlukan:

POPULER:  Diisukan Jadi Cawapres 2019, Begini Sosok TGB Zainul Majdi di Mata Mahfud MD

1. Yield Government Bond (Imbal Hasil Obligasi Negara) tidak dapat ditentukan oleh seseorang begitu saja, tetapi berdasarkan kondisi pasar keuangan. Obligasi Negara merupakan instrumen pasar keuangan yang yield –nya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain supply dan demand serta sentimen pasar domestik maupun global, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan ekonomi makro.

Dengan membaiknya credit rating Indonesia dan meningkatnya kepercayaan investor, biaya utang Indonesia sudah menujukkan tren yang semain menurun belakangan ini, seperti yield SUN tenor 10 tahun yang turun 60 bps (turun 7,9%) secara yoy.

2. Saat ini dari Surat Berharga Negara (SBN) dalam Rupiah yang diperdagangkan di market komposisinya adalah 60 % dimiliki oleh rakyat Indonesia dan 40% oleh investor asing.

3.  NIIP memang mengindikasikan apakah suatu negara merupakan kreditur atau debitur. Jepang memang memiliki NIIP cukup tinggi. Namun jika dibandingkan dengan negara dengan perekonomian yang sama, berdasarkan data IMF per Q4 2016, Amerika Serikat merupakan negara debitur terbesar di dunia saat ini dengan rasio utang 105,4% per akhir 2017.

NIIP Beberapa Negara per Q4 2016 (Data IMF) dalam juta USD

Indonesia -320,957.88
India -370,561.95
Brazil -716,566.32
Mexico -482,209.29
Turki -356,148.91

VIRAL: Bianca Jodie Ungkap Sosok Kontestan Indonesian Idol yang Paling Beda Wajahnya Saat Tak Pakai Make Up

Negara2 dengan kategori pendapatan menengah bawah, memang untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan mengejar ketertinggalan memerlukan capital atau modal baik dari dan luar negeri. Selama modal masuk ke negara berkembang digunakan untuk membangun yang produktif dan dengan tata kelol yang baik, maka modal tersebut berguna untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengejar ketertinggalan dari negara maju.
Oleh sebab itu pemerintah selalu menyatakan bahwa utang dan keuangan negara harus terus dikelola dengan baik dan dengan tata kelola yang bersih. Ini bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyatnya.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
IndonesiaJepangKementerian KeuanganSri Mulyani Indrawati
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved