Breaking News:

Sederet Tokoh Angkat Bicara soal Novel Baswedan, Apa Kata Mereka?

Kasus penyiraman terhadap penyidik KPK Novel Baswedan hingga kini belum juga usai, beberapa tokoh pun angkat bicara terkait hal ini.

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Novel Baswedan 

TRIBUNWOW.COM - Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan pulang ke tanah air pada Kamis (22/2/2018).

Dilansir TribunWow.com dari akun Twitter @KPK_RI yang diunggah pada Rabu (21/2/2018), sederet tokoh turut angkat bicara soal kasus Novel Baswedan yang tak kunjung usai.

Berikut kata mereka.

Joko Widodo (Presiden RI)

"Saya akan terus kejar di Polri agar kasus ini menjadi jelas dan tuntas.

Siapapun pelakunya akan ditangkap.

Akan kita kejar terus!".

Baca berita ini: Fadli Zon Ditanya soal Anies hingga Habib Rizieq, Deddy Corbuzier: Sumpah Gue Gak Suka Ini Orang

Abraham Samad (Pimpinan KPK 2011-2015)

"Karena setelah brlarut-larutnya waktu yang memakan waktu begitu lama, kasus Novel tidak ada penuntasan, dengan kata lain terkatung-katung."

Dahnil Anzar (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah)

"Kasus penyerangan Novel Baswedan gelap gulita.

Bak mata Novel yang terus berjuang mencari terang."

Busyro Muqoddas (Pimpinan KPK 2010-2015)

"Karena kasus Nvel ini sebenarnya penyerangan terhadap institusi KPK, bukan Novel sendiri."

Najwa Shihab (Jurnalis)

"Mata penyidik Novel Baswedan yang rusak, menjadi simbol pemberanyasan korupsi yang terbajak.

Kita perlu membentuk tim independen pengusutan fakta, demi jaminan keseriusan penyelesaian masalah.

Apa kata anak cucu kita sekarang dan nanti, jika negara bungkam melihat KPK hendak diinjak mati."

Top 5 News! Mahfud MD Patahkan Argumen Fahri Hamzah hingga Alasan Wanita Ceraikan Suaminya yang Lumpuh

Pangeran Siahaan (Penulis)

"Apabila kita melupakan begitu saja penyerangan pada Novel Baswedan, itu penghinaan besar bagi kemanusiaan dan keadilan kita."

Denny Indrayana (Guru Besar UGM)

"Berhadapan dengan pelaku 'besar' demikian, tidak ada kekuatan lain yang lebih pantas untuk turun gelanggang, selain presiden.

Negara tidak boleh membiarkan pelaku penyerangan kepada Novel terus berkeliaran tanpa tersentuh hukum."

Goenawan Mohamad (Komunitas Salihara)

"Kekerasan terhadap Novel Baswedan meneguhkan kita untuk dukung pembongkaran korupsi besar-besaran e-KTP. Maju terus KPK!"

Heboh! Trending, Wanita Ini Diusir Roy Kiyoshi dari Studio karena Dianggap Membawa Jimat Berbahaya

Febri Diansyah (Juru Bicara KPK)

"Pada pihak lain yang justru menuding Novel tidak kooperatif untuk menjelaskan siapa pelaku penyerangan, kami ingatkan agar tidak menempatkan Novel dua kali sebagai korban.

Akal sehat dan rasa kemanusiaan kita tidak bisa menerima jika justru korban yang disalahkan ketika pelaku belum ditemukan."

Laode M.Syarif (Pimpinan KPK)

"Kami berharap kepolisian segera menyelesaikan kasus Novel agar masyarakat mendapatkan jawaban mengenai sang pelaku."

Diberitakan sebelumnya, kasus NOvel Baswedan berawal ketika dirinya pada 11 April 2017 pukul 05.10 WIB usai menjalankan ibadah salat subuh berjamaah di Masjid Al- Ikhsan, Kelapa Gading Jakarta Utara, Novel dihampiri 2 pria tidak dikenal yang menggunakan sepeda motor dan menyiramkan air keras hingga mengenai muka Novel.

Novel Baswedan kemudian segera dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Jakarta Eye Center.

Bisnis Update! Ulang Tahun ke 61 BCA Beri Puluhan Diskon Spesial, Jangan Sampai Terlewat! Ini Daftar Lengkapnya

Pada 13 April 2017, dikarenakan luka yang terlalu parah, pengobatan Novel Baswedan akhirnya dirujuk ke Singapore National Eye Centre (SNEC), Singapura.

Diketahui, sejak awal Juli 2017, Kepolisian RI dan KPK bekerja sama dalam mengusut kasus penyiraman air keras terhadap Novel.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, tim yang sudah dibentuk secara internal oleh KPK akan menempel tim penyelidik Polri.

Kemudian pada 17 Agustus 2017, operasi besar untuk mata bagian kiri Novel Baswedan dilakukan.

Setelah itu, pada 31 Oktober 2017, para mantan pimpinan KPK dan kelompok antikorupsi mendatango KPK.

Mereka ke sana untuk menyampaikan usulan terkait pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) guna mengungkap kasus ini.

Akan tetapi, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memutuskan untuk belum perlu membentuk TGPF dan optimis menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus Novel kepada kepolisian.

Hal itu mereka sampaikan pada 7 November 2017.

Baca berita ini: Sebut Kepastian Hukum di Indonesia tak Ada, Hotman Paris Hutapea Beri Jokowi Solusi

Selang beberapa hari kemudian, kondisi mata Novel kanan NOvel sudah membaik, sementara mata kirinya tidak bisa melihat.

Kemudian pada 24 november 2017 - Kepolisian Polda Metro Jaya merilis sketsa dua wajah orang yang diduga pelaku penyiraman air keras kepada Novel.

Tak hanya itu, mereka juga merilis hotline Pelaporan untuk masyarakat yg melihat, atau punya informasi terkait penyerang.

Pada 12 Februari 2018 Novel kembali menjalani operasi tambahan untuk mata kirinya, operasi ini dipandang berhasil menggeser bagian yg tumbuh ke area yang belum tumbuh di tengah mata.
Menurut penuturan KPK, direncanakan jadwal operasi tahap 2 akan dilakukan pada bulan April 2018.

Diketahui Mata kiri Novel dalam proses pemulihan setelah operasi tambahan, jika pengecekan tekanan mata kondisi baik, maka Novel sudah bisa kembali ke tanah air untuk rawat jalan menjelang operasi tahap dua.

Hingga kini, pelaku penyiraman tersebut belum terungkap. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Baca juga: Fadli Zon: Pemerintah Mestinya Realistis, Jangan Mimpi Membangun Candi

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Novel BaswedanKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)TwitterPresiden Joko Widodo (Jokowi)Dahnil Anzar Simanjuntak
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved