Jokowi Kirim Ketua BEM UI ke Asmat, Fadli Zon: Apa Urusannya? Itu Logika yang Ngawur!
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon turut mengkritisi tawaran Presiden Joko Widodo yang ingin mengajak Ketua BEM UI ke Asmat, Papua.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon turut mengkritisi tawaran Presiden Joko Widodo yang ingin mengajak Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Univeritas Indonesia (UI) Zaadit Tawqa ke Asmat, Papua.
Hal ini ia sampaikan dalam diskusi yang digelar dalam program acara Dua Sisi yang ditayangkan di TvOne.
Fadli Zon menganggap usulan untuk mengirim Zaadit ke Asmat akibat aksinya yang memberikan kartu kuning ke Jokowi ini sebagai logika yang ngawur.
Menanggapi pernyataan dari Tsamara Amany yang mengatakan momentum setelah aksi kartu kuning Jokowi merupakan aksi yang demokrasi lantaran Jokowi lantas menggulirkan wacana memberangkatkan Zaadit ke Asmat.
BACA Amien Rais Berharap Jokowi Tak Melanjutkan Kepemimpinannya Lantaran Persoalan Ini
"Nah itu aja logika yang ngawur. Masa ada aksi kayak begitu langsung mau dikirim ke Asmat? Lho apa urusannya?", tanya Fadli kepada Tsamara.
"Begini ya, maksud saya itu tugas. Ini bicara substansi ya. Substansinya apa sih? Asmat? Saya kasih tahu Asmat itu fenomena gunung es.
Malnutrisi dan penyakitnya itu adalah penyakit sederhana yaitu campak. Itu penyakit yang ditemukan pada waktu abad ke-7 kala itu dan harusnya selesai di abad ke-20.
Kok masih ada sampai sekarang? Itu cuma perlu faksinasi dan imunisasi. Kok bisa 71 orang meninggal? Ini keterlaluan.
Satu lagi ini seharusnya tidak boleh terjadi. 37 persen sekarang laporan Bank Dunia, anak-anak usia dibawah 5 tahun mengalami statid grow, malnutrisi, gizi buruk, dsb. Jadi Asmat ini fenomena gunung es. Ini yang seharusnya menjdai perhatian", ujar Fadli.
Dikabarkan sebelumnya, Fadli juga pernah mengunggah sebuah cuitan di Twitter pribadinya bahwa tawaran ke Asmat untuk Zaadit tidak masuk logika.
BACA Dianggap Tak Pantas, Ini Kalimat yang Dilontarkan Ketua BEM UI hingga Panen Hujatan Netizen
Menurutnya, itu menandakan jika logika semakin menipis di Indonesia.
"Beri kartu kuning, dikirim ke Asmat. Beri kartu merah dikirim kemana? Duh logika semakin menipis di negeri ini," kata Fadli Zon.
Tak hanya turut memberikan kartu kepada Jokowi, Fadli Zon juga membuat puisi terkait hal ini, seperti berikut.
"Sajak Peluit Katu Kuning
Seperti mulut tersumpal kain
Kau tak bisa bersuara
Tak ada kata terdengar
Tak ada kalimat tersiar
Apalagi pidato berkobar
Kemana gerangan
Mahasiswa penggerak zaman
BACA Soal Kartu Kuning Jokowi, Ketua BEM UGM Dipuja-puja Netizen Lantaran Mengucapkan Hal Ini
Di era kematian logika
Ketika dagelan menjadi pemeran utama
Rakyat makin menderita
Biaya hidup menggila
Listirk bensin gas sembako melonjak naik
Harga diri terus tercabik
Utang meroket juara
Busung lapar headline berita
Nyawa melayang banting harga
Kau seolah menutup mata
Tiada suara rintihan
Tiada sayup-sayup desahan
Apalagi orasi perjuangan
Ke mana gerangan
Mahasiswa penggerak zaman
Tiba-tiba kau tiup peluit nyaring
Tanganmu mengacung kartu kuning
Balairung UI memecah sunyi
Bergaung sampai ke pojok-pojok negeri
Mengabarkan peringatan
Tumpukan pelanggaran
Tanpa kata-kata dan basa-basi
Kini kutahu dimana kau berdiri
Fadli Zon, 4 Februari 2018."
(TribunWow/Dian Naren)