Breaking News:

6 Fakta Kehidupan Ayam Kampus di Semarang: Pengakuan Pelanggan hingga Aksi Polda Jateng

Fenomena prostitusi online ayam kampus di Semarang bukan menjadi hal yang baru. Pengguna jasa ayam kampus berasal dari berbagai kelas dan golongan.

Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
Kompas.com
Ilustrasi pekerja seks komersial. 

"Pernah sama wp biasa, attitudenya kurang bagus, pengennya langsung, to the point, grusa-grusu, jadi kurang nyaman aja. Ya mungkin pas kebetulan lagi sial kali ya," ucapnya, sembari terkekeh.

3. Dipasarkan Melalui Twitter

Pelanggan lain, Lingga mengakui dirinya sempat bimbang saat akan memesan jasa ayam kampus melalui media sosial.

"Takutnya kena tipu aja sih," ujarnya.

Namun, rasa penasarannya semakin menjadi saat melihat foto sang mahasiswi yang menarik.

Dia memperlihatkan foto yang dimaksud dalam media Twitter. Tampak gambar perempuan berswafoto mengenakan baju kuning.

Pose fotonya tampak menggoda. Bagian mata perempuan itu disensor.

BACA  2 Orang Berkirim Surat Sejak Kecil Tanpa Pernah Bertemu, 42 Tahun Kemudian Tangis Mereka Pecah

"Doi (perempuan itu) buka Rp 800 ribu, exclude (belum termasuk) tarif hotel sih. Katakanlah sejuta lebih dikit lah," ungkapnya.

Tanpa pikir panjang, Lingga lantas memesan jasanya itu.

Lingga pun mengaku senang ayam kampus itu sesuai dengan ekspetasinya.

4. Dipasarkan Melalui Facebook

Lain halnya dengan kisah Kenanga.

Berawal dari pemandu lagu, dirinya terjerumus ke dunia hitam.

Selama ini, ia menawarkan jasa kencan melalui beberapa group rahasia di Facebook (FB), selain tentu dari tamu karaoke yang ditemaninya.

Halaman
1234
Tags:
SemarangPekerja Seks Komersial (PSK)Jateng
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved