Breaking News:

Promosi Ayam Kampus Lewat Twitter Ternyata Dipatok Harga yang Lebih Mahal, Apa Penyebabnya?

Nurul Hasfi, Dosen FISIP Undip mengatakan di era digital seperti sekarang, ayam kampus dan pelaku prostitusi lain lebih suka beroperasi lewat medsos.

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
NET
Ilustrasi 

TRIBUNWOW.COM - Nurul Hasfi, Dosen FISIP Undip mengatakan di era digital seperti sekarang, ayam kampus dan pelaku prostitusi lain lebih suka beroperasi lewat media sosial.

Khusus di Facebook dan Twitter, menurutnya ada perbedaan harga penjaja seks komersial di Twitter dan Facebook.

Nurul mengatakan fenomena ini sangat terkait dengan segmentasi. Menurutnya segmentasi Twitter di Indonesia disebut mass affluent yakni kalangan menengah ke atas yang sedang mengalami peningkatan kesejahteraan.

“Segmentasi Facebook lebih luas menjangkau semua kalangan dan usia. Pasar Facebook lebih luas sementara Twitter lebih eksklusif,” katanya beberapa waktu lalu.

Ada beberapa ukuran atau dasar yang digunakan untuk mengetahui segmentasi tersebut. Pertama, soal jenis kelamin. Twitter lebih banyak diakses kalangan pria, sementara Facebook lebih banyak kalangan perempuan.

BACA:  Presenter TV Adu Mulut dengan Bupati Aceh karena Susah Paham hingga Videonya Viral

Kedua dari sisi kesejahteraan, Twitter kalangan menengah keatas. Facebook semua kalangan

Di sisi demografi, Twitter lebih banyak digunakan mereka yang tinggal di kota kota besar, sementara Facebook menyebar di perkotaan dan daerah atau kota kecil.

“Dari data hasil penelitian yang saya paparkan itu, jelas pegguna Twitter dan Facebook memiliki perbedaan signifikan,” ujarnya.

Untuk pengguna Twitter di Indonesia oleh Twitter Indonesia disebut mass affluent yakni kalangan yang memiliki penghasilan rata rata 8 juta per bulan dengan pendidikan S1. Meski ini survey tahun 2015, tetapi Nurul yakin tren masih sama hingga saat ini.

Sementara pengguna FB lebih menyasar pengguna dari semua kalangan yakni kalangan bawah hingga atas dengan jangkauan pengguna yang lebih luas, maka harga yang ditawarkan lebih rendah.

“Hal menarik yang perlu dilihat lebih lanjut yaitu tentang kualitas layanan yang mungkin juga memiliki perbedaan. Bisa jadi kalangan PSK akan terbagi dalam beberapa level harga disesuaikan dengan kualitas layanan,” katanya.

Sebagai informasi, data terbaru pengguna internet di Indonesia 132.7 juta (51.8 persen), dari situ ada 97.4 persen pengguna sosial media.

Kunjungan pengguna aktif Twitter ada 7,2 juta, sementara Facebook 71,6 juta.

Sumber data tersebut berdasar survey dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) tahun 2016.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
TwitterUNDIPFacebookProstitusi Online
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved