Inilah Identitas Mahasiswa UI yang Berani Acungkan Kartu Kuning ke Jokowi Beserta 3 Tuntutannya
Mahasiwa yang pada saat itu tengah berpakaian batik warna merah ini berjalan maju ke depan sembari mengacungkan sebuah buku berwarna kuning.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
Zaadit Taqwa menempuh pendidikan sekolah menengahnya di SMA Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah.
Sementara, pendidikan SMP dia selesaikan di MTs Negeri 4 Jakarta dan pendidikan dasar di SDIT Ummul Quro, Depok.
BACA Unggahan Terakhir Guru di Madura Sebelum Tewas Dianiaya Muridnya Bikin Merinding
Alasannya
Zaadit menjelaskan, pengacungan buku panduan berwarna kuning sebagai gambaran jika Presiden mendapatkan kartu kuning.
Dirinya bermaksud memberikan peringatan agar Presiden dengan sigap dapat segera menyelesaikan permasalahan bangsa.
"Kita bawa tiga tuntutan, dan kita sudah sampaikan lewat aksi di stasiun (Universitas Indonesia)," tutur Zaadit.
BACA Video Ini Ungkap Sosok Sebenarnya Joanita Veroni Kontestan Indonesian Idol, Kocak Abis!
Tuntutan tersebut antara lain:
1. Terkait gizi buruk di Papua untuk segera diselesaikan oleh pemerintah karena lokasi kejadian luar biasa campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, merupakan bagian dari Indonesia.
"Kami ingin mau dipercepat penyelesaiannya karena sudah lama dan sudah banyak korban," ucapnya.
2. Plt atau penjabat gubernur yang berasal dari perwira tinggi TNI/Polri.
"Kita tidak pingin kalau misalnya kembali ke zaman orde baru, kita tidak pengen ada dwifungsi Polri, dimana Polisi aktif pegang jabatan gitu (gubernur) karena tidak sesuai dengan UU Pilkada dan UU Kepolisian," papar Zaadit.
3. Persoalan Permenristekdiktir tentang Organisasi Mahasiswa (Ormawa) karena dapat mengancam kebebasan berorganisasi dan gerakan kritis mahasiswa.
"Itu tadi buku paduan suara, karena pengawasan lumayan ketat tadi pas masuk ke dalam, makanya kita pakai buku itu, biar bisa masuk," tutur Zaadit.
"Kita tidak pingin mahasiswa dalam bergerak atau berorganisasi dan berkretasi itu dikungkang, oleh peraturan yang kemudian dibatasi ruang gerak mahasiswa," papar Zaadit. (TribunWow/Dian Naren)