Top 5 News
Anggota DPR Pakistan Pukul Meja Saat Jokowi Pidato hingga Ibu RW Kirim Surat Terbuka untuk Anies
Ibu RW mengirimkan surat terbuka untuk Anies Baswedan, usai dirinya didatangi segerombolan ormas yang ingin membuat pasar malam liar di wilayahnya.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Beragam peristiwa telah terjadi dalam 24 jam terakhir.
Presiden Jokowi sempat memberikan pidato sambutan di dedapn anggota parlemen Pakistan saat melakukan kunjungan kenegaraan ke negara tersebut.
Di sisi lain, seorang ibu RW di Jakarta mengirimkan surat terbuka untuk Anies Baswedan, usai dirinya didatangi segerombolan ormas yang ingin membuat pasar malam liar di wilayahnya.
Hal tersebut lantaran ormas itu menyebut-nyebut nama Anies Baswedan.
Semua berita tersebut terangkum dalam top 5 news, kanal berita populer TribunWow.com edisi Senin (29/1/2018).
1. Dengar Pidato Jokowi, Anggota DPR Pakistan Pukul-pukul Meja
Dalam kunjungan kenegaraan di Pakistan pada Jumat (26/1/2018) Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato sambutan di depan Sidang Session of the Parliament.
Saat memberikan pidato sambutan, anggota-anggota DPR Pakistan memberi reaksi yang tak biasa.
Selain memberikan tepuk tangan, mereka juga terlihat memukul-mukul meja saat Jokowi menyampaikan pidatonya.
Berikut ini pidato yang disampaikan oleh Presiden Jokowi.
"Lima puluh lima tahun kemudian, Presiden Republik Indonesia kembali mendapatkan kehormatan untuk berbicara di depan Parlemen Pakistan.
Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menggelorakan kerja sama kerja sama untuk perdamaian dan kesejahteraan dunia.
Persahabatan Indonesia dan Pakistan ukan persahabatan yang baru terjadi kemarin.
Indonesia tidak akan lupa akan dukungan rakyat Pakistan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sebagai wujud penghargaan, pada 17 Agustus 1995, bertepatan dengan perayaan 50 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Republik Indonesia menganugerahkan Bintang Kelas 1 Adipurna kepada Bapak Bangsa Pakistan, Muhammad Ali Jinnah atas jasa-jasa Almarhum mendukung kemerdekaan Indonesia.
Baca di sini: Dengar Pidato Jokowi, Anggota DPR Pakistan Pukul-pukul Meja
2. Ternyata Korban Pelecehan Seksual oleh Perawat dalam Kondisi Sadar dan Sempat Ngobrol dengan Pelaku
Kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum perawat di Rumah Sakit National Hospital semakin terkuak.
Korban didampingi oleh sang suami memberikan kesaksian di depan layar kaca.
Korban mengatakan saat terjadi pecelehan seksual ia dalam kondisi sadar.
"Pada waktu itu saya sadar, tapi saya dalam kondisi ngantuk tak berdaya, saya mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh dokter dan perawat di ruangan tersebut.
Saya tegaskan sekali lagi saya tegaskan, saya dalam kondisi sadar, tapi mengantuk berat dan tidak berdaya.
Saya merasakan apa yang dilakukan oleh pelaku tersebut," katanya.
Korban juga mengungkapkan apabila insiden tersebut di terjadi setelah operasi di ruang pemulihan.
Lebih tepatnya, antara 5-10 menit setelah operasi.
Baca ini: Ternyata Korban Pelecehan Seksual oleh Perawat dalam Kondisi Sadar dan Sempat Ngobrol dengan Pelaku
3. Jokowi Keluhkan Akses ke Asmat, Begini Penjelasan Fahri Hamzah hingga PKS Bisa Kirim Bantuan ke Sana
Wabah campak dan gizi buruk melanda di 23 distrik dan 224 kampung di Kabupaten Asmat, Papua.
Akibat peristiwa ini, dikabarkan setidaknya 100 orang yang terdiri dari anak-anak dan dewasa meninggal dunia.
Seorang netizen merekam headline dari portal berita online yang mewartakan kelanjutan dari peristiwa tersebut.
Dalam berita itu Jokowi mengatakan peristiwa itu terjadi lantaran akses menuju lokasi teramat sulit.
Jokowi mengatakan akses disana sulit lantaran wilayahnya berupa rawa-rawa.
Karena rawa-rawa ini lah dirinya harus naik perahu (boat) selama dua hingga tiga jam.
Biaya perahu pun tidak murah, yakni sebesar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.
Meski begitu, dirinya memastikan keadaan tersebut sudah teratasi oleh Menteri Kesehatan, Nila Moeloek.
Baca: Jokowi Keluhkan Akses ke Asmat, Begini Penjelasan Fahri Hamzah hingga PKS Bisa Kirim Bantuan ke Sana
4. Oknum Pendeta di Kalteng Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur, Alasan Korban tak Melapor Mengejutkan
Seorang oknum pendeta berinisial BS (68) berhasil diamankan petugas lantaran diduga melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur.
Oknum pendeta tersebut merupakan warga Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
Menurut pihak kepolisian, korban adalah tiga anak perempuan di bawah umur, yakni AP (10), JG (12) dan JD (10).
Selain berprofesi sebagai pendeta, BS ternyata juga bekerja sebagai penjual bensin eceran.
Pelaku ditangkap Satreskrim Polres Lamandau pada Kamis (25/1/2018) sekitar pukul 17.30 WIB di depan rumahnya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Nanga Bulik.
Baca beritanya di sini: Oknum Pendeta di Kalteng Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur, Alasan Korban tak Melapor Mengejutkan
5. Ibu RW Kirim Surat Terbuka untuk Anies Baswedan Usai Didatangi Segerombolan Ormas
Seorang ibu RW mengirimkan surat terbuka untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, terkait dampak penutupan jalan dan trotoar di Tanah Abang, Jakarta.
Seorang ibu RW tersebut mengaku jika penutupan jalan dan trotoar tersebut melanggar UU dan berakibat pada lingkungannya.
Dalam suratnya, ia mengaku ada segerombolan Ormas yang ingin membuka pasar malam liar di wilayahnya.
Rombongan tersebut juga tampak membawa beberapa pedagang.
Ibu yang juga menjadi ketua RW tersebut menolak, dan melaporkannya ke kelurahan, kepolisian, dan PLN, lantaran orang-orang tersebut diduga mengambil listrik tanpa izin dari tiang jalan.
Dalam dialog yang panas tersebut, koordinator lapangan (Korlap) ormas itu menyebut-nyebut nama Anies Baswedan.
Ketika ditanya, ormas tersebut juga mengaku sudah mengantongi izin dari Anies Baswedan dan merupakan tim pemenangan Gubernur Anies. (*)
Baca berita lengkapnya di bawah ini:
Ibu RW Kirim Surat Terbuka untuk Anies Baswedan Usai Didatangi Segerombolan Ormas