Motif 2 Siwa SMK Habisi Nyawa Driver dan Rampok Mobil: 'Tunjukkan Eksistensi dan Terpengaruh Game'
Terinspirasi oleh Game! Terungkap alasan dua pelajar SMK di Semarang membunuh driver taksi online.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Adegan pertama dimulai dari kediaman tersagka IBR, di sana diperagakan siswa kelas X salah satu SMK Negeri di Semarang tersebut memesan taksi online.
Setelah itu lokasi rekonstruksi berpindah keJalan Cendana Selatan IV, Sambiroto, Tembalang.
Di sana diperagakan mulai IBR mengeksekusi Deni dari jok belakang kemudi, membuang ke jalan, hingga DIR menyeret korban sedikit lebih jauh dari mobil.
Lokasi ke tiga di Jalan HOS Cokro Aminoto diperagakan saat tersangka memarkirkan mobil hingga membersihkan kemudi dari darah. Adegan ditutup dengan IBR kembali menyimpan belati dan kunci mobil di rumahnya Lemah Gempal.
"Ada 28 adegan dalam rekonstruksi hari ini adegan penggorokan terjadi pada urutan ke 11, rekonstruksi ini dilakukan untuk melengkapi berkas penyidikan supaya terlihat jelas bagaimana terjadinya tindak pidana," beber Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Fahmi Arifriyanto di lokasi.
Dalam rekonstruksi tergambar jelas tersangka IBR berperan sentral dalam tindak pidana tersebut.
Remaja 16 tahun tersebut yang mengeksekusi, pesan taksi, hingga menyiapkan senjata.
"Di sini kita akan menyamakan presepsi kejadian pembunuhan, masing-masing tersangka jadi sangat jelas perannya saat beraksi, pasal yang kami sangkakan tetap pembunuhan berencana, uu perlindungan anak itu nanti hukum acaranya," bebernya.
Dalam proses rekonstruksi juga tergambar bahwa IBR hanya membutuhkan waktu lima hingga 7 menit untuk mengeksekusi korbannya.
Dilempar botol air mineral
Proses rekonstruksi yang dilakukan di tiga lokasi berbeda hampir semua dipenuhi oleh warga yang ingin tahu detail proses pembunuhan.
Meski dilaksanakan di tiga tempat terpisah, dan pada jam kerja, ternyata hal itu tidak menyurutkan niat masyarakat melihat langsung.
Di Tembalang bahkan polisi harus melakukan sterilisasi dengan memasang pita dilarang melintas.
Sementara di Jalan HOS Cokro Aminoto masyarakat sempat mendekat berkerumun dan menyusahkan petugas kepolisian.
Sebuah botol air mineral sempat melayang ke arah tersangka DIR, namun hanya mengenai mobil.