Breaking News:

Debat Panas Ferdinand Hutahaean dan Fahri Hamzah: Cara Anda Membela Majikan Kurang Bagus

Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean dan Fahri Hamzah adu argumen soal SBY, KPK, dan e-KTP.

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Kolase Tribunnews.com
Ferdinand Hutahaean (kiri) dan Fahri Hamzah (kanan) 

TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, tampak terlibat dalam debat panas dengan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah.

Hal tersebut terlihat dari saling balasnya komentar-komentar di Twitter pada Kamis (25/1/2018).

Awalnya Fahri Hamzah menggunggah sebuah laman berita yang isinya kurang lebih mengungkapkan keterlibatan Susilo Bambang Yudhoyono dalam proyek e-KTP.

Melalui akun Twitternya @fahrihamzah, ia kemudian memberikan caption yang mempertanyakan hal tersebut kepada KPK.

@Fahrihamzah: KENAPA @KPK_RI TIDAK PERNAH JUJUR TENTANG INI? Sekarang SN akan menjadi mimpi buruk. Beranikan KPK tersangka kan Nazaruddin Karena sudah ngaku? Sekongkol kalian akan terbuka!.

Tak terima, Komunikator Partai Demokrat tersebut kemudian membalas cuitan Fahri Hamzah dengan meminta agar Fahri menahan diri.

@LawanPoLitikJKW: Pernyataan Andi Narogong, Johannes Marliem dan Sugiharto atau orang terdakwa kasus ini tdk satupun yg menyebut SBY terlibat atau menerima dana EKTP.

Baca: 10 Fakta Pelecehan Seksual Terhadap Pasien di RS National Hospital Surabaya

Sebaiknya bung Fahri menahan diri dari membentuk opini yang sesat.

Postingan tersebut kemudian menjadi ramai diperbincangkan.

Ada salah seorang netizen yang meminta Ferdinand menuntut Fahri Hamzah.

Akan tetapi Ferdinand tidak mau melakukannya, dan memilih untuk menantang Fahri Hamzah untuk debat terbuka.

Baca ini: Iseng Lakukan Pelecehan Seksual pada Pengendara Motor Wanita, Pria Asal Gunung Kidul Ini Menangis

Fahri yang kemudian muncul tampak memberikan klarifikasi apabila berita tersebut bukan dari dirinya.

Ia hanya mengambil dari media.

Menanggapi hal tersebut Fahri Hamzah kemudian membalas dengan mengatakan apabila maksud postingannya adalah menolong.

@Fahrihamzah: Kalau anda mengerti maksud saya justru saya sedang menolong...tapi bagus kalau ada yg memfasilitasi perdebatan terbuka soal #KasusEKTP ....kalau bisa @KPK_RI Hadir....biar kita bIsa konfirmasi data... terlalu banyak dusta dalam kasus ini.

Ferdinand kemudian membalas pernyataan Fahri Hamzah dengan mengatakan apabila postingan-postingan Fahri Hamzah mengarahkan opini jika SBY terlibat.

Ia pun merasa tidak terima dengan postingan Fahri Hamzah.

Baca: Sandiaga Uno Nyatakan Harga Beras di Jakarta Akan Berangsur Turun

@LawanPoLitikJKW: Kalaupun terlalu banyak dusta, tp twit bung Fahri sdh beberpa kali mengarah pada framming keterlibatan SBY sprt dulu menyebut KPK melupakan keterlibatan penguasa 10 thn.

Hal itu yg tdk bs kami terima krn tdk ada satupun keterangan yg mengarah kesana.

Menanggapi itu, Fahri Hamzah kemudian mengatakan apabila cara membela yang dilakukan oleh Ferdinand kurang bagus.

Fahri Hamzah juga menyatakan jika Ferdinand hanyalah salah paham.

@Fahrihamzah: Cara anda membela majikan kurang bagus... anda salah paham dengan apa yg saya katakan...fokus saya di @KPK_RI karena merekalah yg punya kuasa dan mengatur kasus dan kisah di media massa.

Baca: Komentari Isu LGBT dan Sebut DorC, Mbah Mijan Minta 1000 Maaf

Ferdinand kemudian membalas dengan mengatakan apabila membela atasanya merupakan kewajiban baginya, terutama dari fitnah.

@LawanPoLitikJKW: Adalah kewajiban sy membela Ketua Umum sy dr framming fitnah yg bung coba bentuk dr dulu.

Anda tentu blm lupa twit anda dulu yg menyebut KPK melupakan keterlibatan penguasa 10 tahun. Itu jelas menuding SBY.

Dan twit anda tadi jelas framming seolah kebenaran terbuka. SEOLAH.

Dibalas seperti itu, Fahri Hamzah kemudian membeberkan anggota-anggota Partai Demokrat yang terlibat korupsi.

@Fahrihamzah: Gini:
Anas Ketum PD
Nazar Bendum PD
(Ini takdir)
——
Selanjutnya adalah menghadapi takdir dengan baik dan adil bagi semua.
——-
Nah, @KPK_RI telah dibiarkan merusak keadilan...ini hutang anda kepada alam.

Baca: Ditanya Netter Kenapa Respon Laporan Publik Figur dan Rakyat Kecil Berbeda? Begini Jawaban Mahfud MD

Ferdinand menanggapinya dengan mengatakan apabila contoh tersebut sangat berbeda dengan kasus yang sedang mereka bicarakan.

@LawanPoLitikJKW: Anas dan Nazar sudah dan sedang menjalani hukuman. Didalam korupsi ektp juga namanya disebut.

Tp penyebutan penguasa 10 tahun itu identik sgn SBY.

Jika demikian, td ada yg salah jika fokusnya kpd Anas dan Nazar.

Fahri Hamzah kemudian menjelaskan jika maksudnya adalah menyalahkan KPK, bukan SBY.

@Fahrihamzah: Kalau mereka pengendali partai terbesar kok salah? Dan saya Gak salahkan pak sby tapi cara menyelesaikan masalah oleh KPK yang saya tahu...nanti akan anda lihat betapa jahatnya kelakuan mereka dalam praktik tebang pilih itu... anda tahu kenapa anas hancur dan nazar bebas?.

Baca ini: Nama SBY Disebut Dalam Sidang e-KTP, Begini Tanggapan Beberapa Tokoh

Mengetahui hal tersebut, Ferdinand kemudian mengucapkan terimakasih kepada Fahri Hamzah dan meminta untuk sama-sama mengawal kasus ini.

@LawanPoLitikJKW: Terimakasih bung Fahri. Mari kita kawal sama2 proses ini tanpa membangun praduga apalagi dugaan dugaan yang berpotensi merugikan nama baik orang lain.

@Fahrihamzah: Jangan bawa pribadi...
Ini soal keadilan dan pembangunan siatem hukum yang adil dan memberi kepastian...dan untuk itu perjuangan kita jadi punya makna. (*)

Baca: Sederet Potret Cantik Istri Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Mantan Suami Ussy Sulistiawaty

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Fahri HamzahKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)SBYkorupsi e-KTP
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved