Cukur Rambut hingga Botak untuk Amal, Gadis Ini Malah Diasingkan di Ruang Isolasi oleh Pihak Sekolah
Seorang gadis remaja menemukan bahwa pihak sekolahnya tidak selalu menyetujui tindakan amal yang dilakukan para siswanya.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Anneka juga menjelaskan bahwa dirinya sangat marah terhadap reaksi sekolah yang membuat anaknya merasa begitu rendah dan diisolasi karena rambutnya yang terlalu pendek.
Anneka juga menjelaskan prestasi anaknya di sekolah yang selalu bagus dan sikap sopannya terhadap siapapun yang Niamh temui di sekolah.
Ia benar-benar sangat marah karena menganggap anaknya mendapatkan diskriminasi yang menurutnya berlebihan.
Anneka sendiri juga menyampaikan wujud kekecewaannya terhadap sekolah tempat Niamh menuntut ilmu tersebut.
Sementara itu, pihak sekolah pun memberikan tanggapannya soal peristiwa ini.
Mereka menjelaskan bahwa Mounts Bay memiliki kebijakan soal gaya rambut.
Mereka menyebutkan bahwa potongan rambut ekstrim di sekolah sangat jelas dan telah dipublikasikan selama bertahun-tahun.
BACA JUGA: Gak Sampai Sejuta, Rincian Modal Nikah Ini Bikin Netter Adu Pendapat
Potongan rambut ekstrem termasuk yang tidak diizinkan dan hal ini sudah umum untuk sekolah di Inggris.
Mounts Bay mengungkapkan bahwa seluruh siswa tahu bahwa hal ini adalah kebijakan sekolah dan mereka mengetahui konsekuensinya apabila melanggar.
Yaitu menyelesaikan pekerjaan sekolah di ruang khusus sampai rambut mereka tumbuh seperti sedia kala.
Mount Bays juga mengomentari aksi amal yang dilakukan Niamh.
Menurut pihak Mount Bays, apabila Niamh melakukan diskusi terlebih dahulu dengan pihak sekolah terkait niat aksi amalnya ini, maka pihak sekolah akan menyarankan alternatif ide penggalangan dana yang lain.
Kasus ini masih menjadi perbincangan mengingat apakah peraturan sekolah lebih penting daripada tindakan amal yang telah dilakukan oleh Niamh. (*)