Viral! Video Detik-detik PBB Tolak Pengakuan AS, Palestina Menang Telak, Netizen: Allahu Akbar
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah menolak pengakuan Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Baca berita ini: Anies Baswedan tak Setuju BOP-nya Disisihkan Sebagian untuk TGUPP, Mendagri Tegaskan Hal Ini
@Frozty PW: ALLAHHUAKBAR!!!!!!.
@Tarman Kuswana: Alhamdulillah.. semoga trump cabut kembali pernyataanya soal Yerussalam.
@sabila ma'rufah: Alhamdulillah,, setiap kebenaran pasti akan menang biarpun bertumpah" darah.. Trimakasih untuk negaraku atas aksi bela palestina kmren.
@Enik Endi: Alhamdulillah
Allahu Akbar.
Trump sebelumnya mengancam untuk memotong bantuan kepada anggota PBB yang akan memilih untuk menolak keputusannya tersebut.
Meski demikian, negara-negara anggota PBB tidak merasa terintimidasi dan tetap mendukung Palestina.
Para pemimpin Palestina mengatakan bahwa hasil voting Majelis Umum PBB adalah kemenangan bagi mereka.

"Keputusan ini menegaskan kembali sekali lagi bahwa Palestina mendapat dukungan dari masyarakat internasional, dan tidak ada keputusan yang dibuat oleh pihak manapun dapat mengubah kenyataan, bahwa Yerusalem adalah wilayah yang diduduki Palestina berdasarkan hukum internasional," Nabil Abu Rudeina, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Mereka juga mengucapkan terimakasih kepada semua negara yang mendukungnya selama ini.
"Kami sangat menghargai bahwa mayoritas masyarakat internasional memutuskan, terlepas dari ancaman dan intimidasi AS, untuk berdiri tegak dengan kebijaksanaan, pandangan jauh ke depan, hukum internasional dan peraturan hukum, dan bukan peraturan dari rimba," imbuhnya.
Baca ini: Antar Keluarga Melahirkan Satu Keluarga Tewas dalam Kecelakaan di Takalar, Begini Kronologinya
Sementara itu, Mevlut Cavusoglu, menteri luar negeri Turki, co-sponsor resolusi tersebut, mengatakan di Twitter bahwa martabat dan kedaulatan tidak dijual.
Saeb Erekat, kepala negosiator Palestina, mengutuk keputusan Washington namun mengatakan bahwa pemungutan suara PBB menunjukkan penghormatan terhadap peraturan undang-undang.
"Ini adalah hari yang memalukan bagi mereka yang berdiri bahu membahu melawan hukum internasional," katanya.