Viral Kisah Pelajar SMA Tawarkan Diri Jadi Ojek Online Demi Biaya Sekolah dan Kebutuhan Hidup
Di media sosial tengah ramai memperbincangkan seorang pelajar yang ingin menjadi driver ojek online demi bisa memenuhi biaya sekolahnya.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM - Di media sosial tengah ramai memperbincangkan seorang pelajar yang ingin menjadi driver ojek online demi bisa memenuhi biaya sekolahnya.
Kisah ini dibagikan oleh akun Facebook bernama Herfa pada Selasa (12/12/2017) yang lalu.
Dalam unggahannya tersebut diceritakan seorang pelajar bernama Amar yang adalah siswa SMK kelas XII SMK Duta Mas, Jelambar, Jakarta Barat yang sempat menulis di dinding grup Facebook Komunitas Grab Indonesia.
Dalam tulisannya tersebut ia meminta bantuan agar bisa menjadi driver GrabBike agar mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhi biaya sekolah sekaligus membantu biaya hidupnya.

BACA: Ancaman Ridwan Kamil Bagi Online Shop di Instagram Ini Bikin Ngakak, Netizen: Ampun Pak Bos!
Diketahui, Amar hanya tinggal berdua dengan neneknya yang ia panggil 'Mama' sementara kedua orangtuanya sudah meninggal sejak ia berusia 5 tahun.
Nenek Amar berjualan lontong sayur dan nasi uduk untuk memenuhi kebutuhan hidup keduanya.
Amar dalam sehari-harinya pun bersekolah, mengaji, dan juga membantu neneknya berbelanja ke pasar.
Namun, penghasilan sang nenek ternyata tidak cukup untuk keduanya menyebabkan Amar harus ikut banting tulang mencari penghasilan tambahan.
Diketahui saat ini ia memilih pekerjaan sampingan sebagai driver Uber.
Namun, karena komisinya kecil, ia ingin menjadi driver GrabBike yang menurutnya komisi yang diberikan lebih baik.
Terlebih lagi, Amar sedang mengalami biaya sekolah yang menunggak, terlebih lagi sudah menjelang ujian akhir dan kelulusan, bayara sekolah Amar menjadi lebih besar.
Tentu saja ia berharap bisa melunasi biaya sekolah dan dapat menjalani ujian sekolah dengan tenang.
Tak hanya itu, Amar sendiri juga harus menghadapi bully-an yang ia terima dari teman-teman sekolah karena penampilannya yang 'berbeda'.
Amar hanya berharap tetap bisa melanjutkan pendidikannya di jenjang perkuliahan agar neneknya bangga padanya.
