Uang KJP Ditahan dan tak Cair, Orang Tua Murid di Jakarta Kebingungan
Sejumlah orangtua pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) mengeluhkan dana yang macet dan berkurang jumlahnya.
Editor: Lailatun Niqmah
Baca: Gunung Agung Erupsi, Tempat Wisata Dipastikan Aman, Begini Penjelasannya.
"Akhirnya saya pakai buat beli beras sama telur saja, enggak cukup buat beli daging. Biasanya mah beli," kata Mama Intan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto mengatakan, anggaran untuk program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus pada 2018 naik sekitar Rp 560 miliar dibandingkan anggaran KJP pada 2017.
Dana yang dianggarkan untuk program KJP Plus pada Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2018 yakni Rp 3,9 triliun.
"Naik Rp 560-an miliar," ujar Bowo melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (6/11/2017).
Bowo mengatakan, ada beberapa hal yang membuat anggaran KJP Plus meningkat.
Baca juga: Indonesia Darurat Integritas, Mahfud MD Sebut RI Perlu Pemimpin Merah Putih, Ini Maksudnya
Pertama yakni adanya perubahan besaran satuan KJP.
Besaran dana KJP untuk tingkat SD naik dari Rp 210.000 menjadi Rp 250.000, SMP meningkat dari Rp 260.000 menjadi Rp 300.000, SMA dari Rp 375.000 menjadi Rp 420.000, SMK dari Rp 390.000 menjadi Rp 450.000, dan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) dari Rp 210.000 menjadi Rp 300.000.
Kedua, dana untuk KJP Plus meningkat karena ada tambahan calon penerima program ini.
Rencananya, anak usia sekolah yang tidak sekolah juga akan mendapat KJP Plus.
Ada tambahan sekitar 39.000 penerima dari usulan awal 872.000 orang.
Viral: Trending YouTube! Aksi Pesulap Asal Indonesia Bikin Juri Histeris di Grand Final Asias Got Talent
"Ketiga, ada bantuan program bridging (persiapan seleksi masuk perguruan tinggi) bagi kelas 12 sebanyak 53.000-an penerima, masing-masing Rp 500.000 untuk beli buku, beli formulir masuk perguruan tinggi," kata Bowo. (*)