Korupsi EKTP
Saat Setya Novanto Duduk di Kursi Sidang, Internal Partai Golkar Saling Berebut Kursi Ketua Umum
Saat Ketua Umumnya tengah menjalani sidang praperadilan melawan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Golkar diisukan mengalami persaingan internal.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Saat Ketua Umumnya tengah menjalani sidang praperadilan melawan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Partai Golkar diisukan mengalami persaingan internal.
Persaingan internal tersebut muncul dari sosok Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham.
Mereka berdua menyatakan siap menjadi Ketua Umum menggantikan Setya Novanto.
Sebelum Sidang, Hakim Praperadilan Setya Novanto Meminta Hal Ini hingga Rekam Jejaknya Versi ICW
Airlangga Hartarto minta restu Jokowi dab dapat dukungan JK
Langkah konkrit telah dilakukan oleh Airlangga Hartarto dengan meminta restu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ikut dalam pertarungan menggantikan Setya Novanto.
"Saya minta izin dibolehkan untuk ikut. Karena saya kan pembantu beliau. Saya terima kasih teman-teman di Kadin yang mensupport moral untuk saya, Insya Allah ikut dalam kontestasi dan menjadi Ketum Golkar," kata Airlangga usai acara Seminar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hotel Borobudur, Senin (27/11/2017) dikutip dari Tribunnews.com.
Pihak Jokowi juga tidak menutupi jika Airlangga telah datang dan menyampaikan keinginan tersebut kepada Presiden ke-7 Indonesia itu.
"Ya sebagai menteri, ya mesti toh, mau memiliki keinginan (kemudian) menyampaikan. Ya biasa," ujar Jokowi kepada Kompas.com, di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Namun Jokowi tak mengintervensi dinamika pertarungan perebutan posisi teratas Partai Golkar tersebut.
"Itu urusannya Partai Golkar. Urusannya internal Partai Golkar," lanjut dia.
Sejumlah kader partai Golkar juga menyatakan dukungannya kepada Koordinator Bidang Ekonomi DPP Partai Golkar tersebut.
Bahkan, Tim Ahli Wakil Presiden Iskandar Mandji juga mengatakan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberikan dukungannya kepada Airlangga Hartarto.
Ketika ditemui Kompas.com, JK menilai jika Airlangga merupakan tokoh yang paling bersih dari persoalan hukum.
“Diantara semua calon-calon yang muncul, saya kira Airlangga lah yang paling kurang masalahnya (tidak ada persoalan hukum),” ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (28/11/2017).