Breaking News:

Brimob di Jawa Timur Rawat 64 Anak Yatim & Anak Tak Mampu Sejak 10 Tahun yang Lalu, Padahal Gajinya?

Brimob di Jawa Timur merawat 64 anak yatim & anak tak mampu sejak 10 tahun yang lalu, kini mereka telah besar dan bekerja di berbagai sektor.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
(KOMPAS.com/Dokumentasi Brigpol Rochmat )
Brigadir Rochmat bersama istri dan anak asuhnya berfoto bersama usai mendapatkan piagam penghargaan dari Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, Selasa (21/11/2017).(KOMPAS.com/Dokumentasi Brigpol Rochmat ) 

TRIBUNWOW.COM - Brigpol Rochmat Tri Marwoto (40) baru saja mendapatkan penghargaan dari Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin.

Penghargaan tersebut diraih Rochmat lantaran tindakan terpujinya yang telah menyekolahkan anak-anak yatim, anak kurang mampu, anak terlantar, hingga anak mantan pecandu narkoba.

Dibantu oleh istrinya, Helmiyah (38), kini anggota Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur, Jalan Yos Sudarso No 90, Kota Madiun tersebut telah menghidupi 64 anak asuh.

"Anak yang pernah makan satu rumah dengan saya ada 64 anak. Ada yang tinggal dua bulan, ada yang tujuh tahun," kata Rochmat, Rabu (22/11/2017) siang dikutip dari Kompas.com.

Tindakan terpuji Rochmat ini dilakukan sejak sepuluh tahun yang lalu, yakni tahun 2007.

Tak Punya Teman Jika Tak Pakai Sandal, Anak Yatim Piatu Ini Harus Mengais Sampah

Brigadir Rochmat bersama istri dan anak asuhnya berfoto bersama usai mendapatkan piagam penghargaan dari Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, Selasa (21/11/2017).(KOMPAS.com/Dokumentasi Brigpol Rochmat )
Brigadir Rochmat bersama istri dan anak asuhnya berfoto bersama usai mendapatkan piagam penghargaan dari Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, Selasa (21/11/2017).(KOMPAS.com/Dokumentasi Brigpol Rochmat ) ((KOMPAS.com/Dokumentasi Brigpol Rochmat ))

Motivasi Rochmat

Keinginan Rochmat untuk mengasuh anak-anak yang kurang beruntung tersebut muncul saat ia merasakan beratnya membayar biaya kuliah.

Diketahui, sekitar 10 tahun yang lalu Rochmat mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia di Jakarta.

Tingginya biaya kuliah membuat warga Dusun Jati, Desa Klagenserut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun ini harus bekerja sampingan sebagai tukang ojek.

"Saat kuliah di Jakarta, saya bekerja sampingan menjadi tukang ojek dari pukul 15.00 sampai pukul 21.00. Dari hasil ojek, saya mendapatkan tambahan pendapatan Rp 7.000 hingga Rp 12.000," kata Rochmat.

Pengalaman keras itulah yang memicu tekad ayah dua anak ini untuk membantu anak-anak yang kurang mampu.

Rawat Dua Anak Yatim di Gubuk Tua, Pasangan Lansia Ini Tuai Perhatian Netizen

Banyak yang sudah jadi pegawai

Sejak sepuluh tahun yang lalu memulai, kini anak-anak asuh Rochmat telah banyak yang telah bekerja di berbagai sektor.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
BrimobAnak YatimJawa Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved