7 Fakta Program Ahok-Djarot yang Dinilai Efektif Cegah Kebocoran Anggaran, Jadi Role Model Nasional
Pemerintahan Ahok-Djarot di DKI Jakarta meninggalkan sebuah program yang efektif cegah kebocoran anggaran, ternyata ini faktanya!
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Selain e-budgeting, Pemprov DKI juga menggunakan e-planing dan e-musrenbang.
Menurut Djarot, sebelum ada program ini, mudah sekali program yang tidak strategis masuk.
"Di masa lalu dengan sistem keuangan yang tidak berdasarkan e-budgeting maka mudah sekali program yang tidak strategis, yang ngaco itu masuk," kata Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dalam wawancara khusus bersama Kompas.com, Senin, 4 September 2017.
3 Tahun Mengawal, Ajudan Ini Ungkap Fakta Tersembunyi soal Djarot Saiful Hidayat
3. Mengeliminasi kebocoran anggaran
Djarot megungkapkan, sistem e-budgeting dapat mengeliminasi kebocoran anggaran dalam APBD.
Dengan adanya sistem ini, ia berharap tidak ada lagi kasus-kasus mark up anggaran atau dana siluman.
"Bayangkan kasus UPS tidak akan bisa muncul. Proyek fiktif enggak akan bisa muncul," ujar Djarot.
Dari Balik Penjara, Ahok Tahu Dirinya Dapat Karangan Bunga dan Ucapkan Hal Ini!
4. Menangkal korupsi
Djarot mengatakan sistem ini semakin baik karena didukung dengan pola transaksi non-tunai atau cashless.
Pembukuan dalam sistem ini juga dilakukan setiap hari seperti halnya yang diberlakukan di bank-bank.
Dengan semua upaya ini, Djarot yakin anggaran di DKI Jakarta tidak akan bocor ke kantong yang salah.
5. Dicontoh daerah lain
Program e-budgeting ini juga dicontoh oleh daerah lain.