Diisukan Tahu Rencana G30S/PKI, Benarkah Bung Karno Ingin Hilangkan Jejak jendral yang Diculik?
Pada 1 Oktober 1965 siang hari seorang agen polisi dalam keadaan bingung berada di depan kantor PENAS di By Pass, Jakarta Timur.
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Setelah berunding dengan C.I. Santoso, disepakati untuk melaporkan hal itu kepada Pangkostrad Mayjen Jenderal Soeharto guna instruksi selanjutnya.
Dan, untuk penggalian selanjutnya, diperlukan tenaga dan peralatan khusus misalnya masker dan tabung oksigen seperti yang dimiliki pasukan katak KKO.
Saat itu sudah pukul 03.00.
“Rombongan saya pulang untuk Salat Subuh dan istirahat karena mulai merasa flu,” kata Maulwi.
“Selanjutnya, saya perintahkan Letnan Kolonel Marokeh Santoso, Kepala Staf Resimen Tjakrabirawa, untuk menggantikan dan mewakili saya. Jadi, tidak benar sama sekali, berita yang mengatakan bahwa Presiden Soekarno mengetahui peristiwa penculikan G30S itu. Dan, tidak pernah ada perintah Presiden kepada kami untuk menghilangkan jejak para jenderal yang diculik.” (Intisari/Agustinus Winardi)
Berita ini telah dimuat di Intisari dengan judul: Benarkah Bung Karno Tahu Rencana G30S Bahkan Berniat Sembunyikan Jejak Para Jenderal yang Diculik?