Breaking News:

Malu Diolok Warga, Nasib Anak di Luar Nikah TKW Tragis hingga Dibuang di Sini!

Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Tulungagung tengah mendampingi anak-anak bawaan dari para Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Editor: Galih Pangestu Jati
Flickr
Ilustrasi 

Sebagai langkah awal, mereka harus dibantu agar punya akta kelahiran lebih dulu.

Sebab tanpa akta kelahiran, mereka akan kehilangan hak pengakuan warga negara.

“Anak-anak ini memang butuh pendampingan khusus, agar mereka tidak down dengan kondisinya yang tanpa ayah,” ujar Sunarto.

ULT PSAI juga melakukan penguatan keluarga dan anak.

Jangan sampai terjadi kasus penelantaran anak, karena ibunya malu mempunyai anak tanpa suami.

Jika anak bawaan TKW ini terlantar, maka alternatif terakhir akan dititipkan ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA).

Koordinator Migrant Centre Tulungagung, Widi Harianto mengungkapkan, selama ini anak bawaan TKW sudah mendapat layanan akta.

Kantor MLM Mi One di Danau Sunter Digeruduk, Warga Tuntut Hal Ini!

Sejauh ini layanan ini sudah berjalan baik dan tidak ada kendala.

“Sudah ada Pokja khusus yang menangani. LPA salah satu anggota Pokja,” ujar Hari, panggilan akrabnya.

Namun yang menjadi kendala, anak bawaan TKW ini kerap menjadi masalah sosial.

Anak bawaan ini menjadi bahan olok-olok warga sekitar.

Karena itu banyak TKW yang menitipkan anak bawaan di Surabaya atau di Jakarta.

Jika mental mereka sudah siap, anak bawaan ini akan diadopsi dan dibawa pulang.

Namun bagi TKW yang siap mental, mereka tidak mempedulikan omongan lingkungan.

“Ada pula yang langsung membawa pulang anaknya, mereka sudah tidak peduli dengan segala risiko,” pungkasnya. (Surya/David Yohanes)

Berita ini telah diterbitkan oleh Surya dengan judul "Nasib Tragis Para Anak Haram TKW, Malu Diolok-olok Warga, Sang Buah Hati Akhirnya 'Dibuang' di sini"

Sumber: Surya
Tags:
TulungagungTenaga Kerja Wanita (TKW)Surya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved