7 Pertanda Gunung Agung akan Meletus, Nomor 7 Ada Bunyi Gamelan Gaib
Warga di lereng Gunung Agung tidak khawatir dengan kondisi gunung yang dinyatakan berstatus Waspada (Level II).
Editor: Galih Pangestu Jati
Aktivitas warga seperti sembahyang dan cari kayu bakar di lereng gunung berjalan seperti biasa.
Warga dan wisatawan hanya dilarang mendaki mendekati kawah.
Petugas kepolisian terus berjaga sekitar Pasar Agung.
“Tadi ada bule Ceko mau mendaki. Kami bilang ke dia bahwa pendakian untuk sementara ditutup. Semoga pendakian bisa dibuka kembali,” harap Mangku Dayuh.
Secara terpisah, Ketua Pos Pemantauan Gunung Berapi Gunung Agung, Dewa Made Mertayasa menjelaskan, kondisi Gunung Agung relatif aman walaupun berstatus Waspada.
Memang ada peningkatan jumlah gempa vulkanik dan tektonik di dalam kawah.
Tapi peningkatan tersebut belum mengarah ke status Siaga (Level III).
Pada Minggu (17/9/2017) kemarin, jelas Dewa Made Mertayasa, gempa yang terjadi di kawah Gunung Agung sebanyak 52 kali.
Terdiri dari 50 gempa vulkanik dalam, 1 kali vulkanik dangkal, dan sekali gempa tektonik lokal.
Kekuatan amplitudo rata-rata 3-7 MM, sedangkan lama gempa sekitar 3-30 detik.
“Tapi kami berharap warga tetap waspada dan ikuti perkembangan informasi. Sebab, perubahan status bisa saja terjadi dengan cepat. Warga juga diimbau agar tidak naik ke Gunung Agung hingga radius tiga kilometer dari kawan,” jelas Dewa.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa meminta warga tetap berhati-hati.
Maksud dari status Waspada, kata Arimbawa, adalah mengingatkan masyarakat yang berada di lereng gunung untuk waspada karena ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung.
Sedangkan jika sampai berstatus Siaga, warga diminta bersiap-siap untuk evakuasi.
Kendati demikian, Arimbawa meminta warga untuk tetap tenang.