Breaking News:

Keluarganya Sempat Kerasukan, Begini Akhir Pencarian Jenazah Supriyanto

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jenazah Supriyanto (39), warga Muara Jawa, Kutai Kartanegara (Kukar) yang diterkam buaya.

Editor: Galih Pangestu Jati
Capture
Buaya diduga membawa tubuh pawang yang disambar 

Minggu (17/9/2017) dini hari, tubuh Arjuna ditemukan.

Tubuh korban ditemukan mengambang sekitar 5-6 meter dari lokasi kejadian, sekitar pukul 00.45 Wita, Minggu (17/9) dini hari.

Saat ditemukan, tubuh korban terlihat masih utuh, namun terdapat beberapa luka robek di kaki kanan korban, dan mulut, serta beberapa bagian kulit korban telah mengelupas.

Tragis! Bukan Pawang, Ternyata Ini Ritual yang Dilakukan Supriyanto sebelum Tewas Diterkam Buaya

Bukan hanya tim SAR gabungan, tujuh orang pawang buaya pun dilibatkan dalam pencarian ini.

Total, hingga hari ketiga pencarian, sudah tujuh pawang yang didatangkan dari Balikpapan, Kutai Lama, dan daerah sekitar.

Salah satu "orang pintar" yang turut dalam pencarian korban, Aji Mansyah (47), asal Balikpapan menjelaskan, terkait penyerangan beruntun buaya kepada manusia.

Dia menilai, buaya tidak akan melakukan penyerangan, jika tidak terganggu.

Gangguan itu pun beragam, mulai dari yang langsung dilakukan manusia, maupun hal hal yang berbau mistis.

7 pawang buaya bantu pencarian Supriyanto
7 pawang buaya bantu pencarian Supriyanto (Tribunkaltim/Christoper Desmawangga)

"Biasanya ada yang ganggu, buaya tidak akan menyerang kalau tidak mendapat gangguan," ucap pria yang selalu membawa mandau itu, Minggu (17/9/2017).

Lalu, kenapa buaya melakukan penyerangan kembali kepada manusia, padahal baru sehari buaya menyerang ditempat yang sama.

Menurutnya, hal itu lebih disebabkan korban (Supriyanto) menantang buaya untuk mendatanginya.

"Masing-masing orang yang memiliki kemampuan, punya cara yang berbeda dalam penerapannya, mungkin cara yang dilakukan korban tidak disukai," tuturnya.

"Dan, dari pengalaman yang lalu lalu, pawang buaya itu tidak turun ke air, di atas saja," tambahnya.

Dia menjelaskan, metode yang digunakanya yakni dengan berdoa, serta menyiapkan sesajen, berupa tujuh buah telur, bunga dan kopi hitam.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Tags:
Kutai KartanegaraKalimantan TimurBalikpapan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved