Gara-gara 'Hal Konyol' Ini Polisi dengan Cepat Ringkus Pembunuh Pasutri Pengusaha Garmen
Jika saja 'hal konyol' ini tak dilakukan mungkin saja polisi butuh waktu lama untuk meringkus pelaku pembunuhan pasutri pengusaha garmen.
Editor: Rimawan Prasetiyo
Kecurigaan bahwa pelaku adalah orang dekat korban terbukti.
Saat olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan polisi di kediaman korban di Jalan Pengairan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, didapati fakta mengarah ke orang dekat yang sudah lama mengenal korban.
"Itu dari olah TKP bahwa si pelaku ini tidak asing lagi dengan keberadaan lokasi rumah, tahu seluk-beluk rumah. Terus dia bisa buka tutup garasi. Kalau orang awam kan tidak seperti itu," ujar Lukman.
Hal konyol dan kejanggalan pasca pembunuhan
Jomblo Jangan Lihat! Potret Mesra Mytha Lestari dan Tunangannya Ini Bikin Baper Maksimal
Hal konyol yang dilakukan tersangka pembunuhan yakni mematikan komunikasi.
Andai saja si terduga pelaku masih mengaktifkan telepon genggamnya dan 'main drama' berpura-pura bukan pelaku mungkin kasus ini butuh waktu lama untuk mengungkapnya.

Saat itu setelah kejadian kecurigaan polisi makin menguat ketika meminta anak korban untuk mencoba menghubungi si mantan sopir pribadi yang sudah bekerja selama 20 tahun itu.
Si mantan sopir menghilang entah ke mana, pascakejadian.
Sempat Bikin Bertanya-tanya, Akhirnya Artis Korea ini Ngaku Berasal dari Indonesia!
Ketika hendak dihubungi anak korban, sopir itu seketika tidak dapat dihubungi.
"Kita dari nomor handphone yang terduga pelaku ini kondisinya tiba-tiba mati, berarti ada kejanggalan," ucap Lukman.
Gara-gara hal konyol ini, polisi kemudian fokus pada pencarian 3 tersangka dengan berbagai cara.
Dua pelaku lainnya ternyata juga sudah mengenal korban dengan baik.