4 Fakta Kedubes Myanmar Dilempari Bom Molotov, Ada Kaitannya dengan Kasus Rohingya?
Sebuah bom molotov dilempar oleh orang tidak dikenal di Kedubes Myanmar, Jalan KH Agus Salim Nomor 109, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/9/2017).
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Melansir dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menjelaskan bahwa polisi sudah memeriksa enam orang terkait pelemparan bom molotov ini.
"Tentunya kami mencari dengan metode induktif, saksi sudah ada enam orang yang sedang kami mintai keterangan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Minggu (3/9/2017).
Anggota polisi juga sedang melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan barang bukti.
Di antaranya, polisi mengamankan molotov berupa botol dan sumbu minyak, serta rekaman kamera CCTV.
"Dari Polsek Menteng, Polres Jakarta Pusat, Polda Metro, Inafid, dan Labfor Mabes Polri olah TKP di sana, kami ngecek apakah ada barang bukti lain selaian bom molotov itu," kata Argo.
3. Polisi tingkatkan pengamanan Kedubes Myanmar
Melansir kembali dari Tribunnews.com, polisi pun langsung meningkatkan pengamanan pasca pelemparan bom molotov.
Argo Yuwono kembali menerangkan bahwa jumlah personel akan ditingkatkan.
Termasuk mengerahkan Intelijen Polri di sekitar Kantor Kedubes Myanmar.
"Yang terpenting bahwa untuk menambah kekuatan di sana, pasukan dan kita tetap melaksanakan kegiatan intelijen di sana," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (3/9/2017).
Tak hanya itu, polisi juga mengerahkan Gegana yang memiliki kemampuan khusus seperti anti teror, penjinakkan bom, intelijen, antia anarkis, dan penanganan KBR (Kimia, Biologi, Radio Aktif).
"Semua personel kita lakukan yah kira kira kita lakukan seperti apa. Secara berkala patroli ada," ujar Argo.
4. Polisi menganalisa kaitan bom molotov dengan kasus Rohingya
Polisi masih terus melakukan penyelidikan kasus pelemparan bom molotov ke Kedubes Myanmar.
Argo menjelaskan bahwa pihaknya belum menangkap pelaku pelempar bom tersebut.
Selain sudah memeriksa enam orang saksi, polisi melakukan analisa keterkaitan antara penyerangan dengan kasus etnis Rohingya.
"Tentunya itu pasti menjadi bahan analisa kepolisian. Apakah ada kaitannya dengan kasus Rohingya di sana," ujar Argo melansir dari Tribunnews.com. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)