Idul Adha Meningkatkan Jiwa Kemanusiaan, Tapi yang Dialami Warga Rohingnya Justru Sebaliknya
"Rohingya sekarang nggak bisa ibadah. Kita ikut prihatin," Ujar Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
Setidaknya, dorongan tersebut disuarakan empat fraksi di DPR, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerindra, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Dorongan tersebut juga akan disampaikan pada sidang paripurna DPR.
Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto mengatakan, tindakan tersebut telah menyentuh nilai-nilai kemanusiaan.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak agar Pemerintah Indonesia melakukan tindakan nyata untuk menyelesaikan aksi kekerasan terhadap etnis Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar.
Setidaknya, dorongan tersebut disuarakan empat fraksi di DPR, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerindra, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Dorongan tersebut juga akan disampaikan pada sidang paripurna DPR.
Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto mengatakan, tindakan tersebut telah menyentuh nilai-nilai kemanusiaan.
"Kami minta secara nyata panggil Dubes Myanmar. Kalau tidak mau mendukung kemanusiaan di dunia, usir dulu dubesnya," ujar Yandri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2017) seperti yang dikutip dari Kompas.com
Sementara itu, perwakilan Fraksi PKS Al-Muzzammil Yusuf mengatakan, konstitusi memerintahkan agar bangsa Indonesia berperan aktif dalam memperjuangkan HAM.
Apalagi, kekerasan Rohingta terjadi menjelang Hari Raya Idul Adha.
Kondisi di Myanmar
Kekerasan mematikan semakin memburuk di negara bagian Rakhine, Myanmar, dalam tiga hari terakhir hingga Minggu (27/8/2017), dengan hampir 100 orang tewas.
Korban tewas meningkat karena bentrokan bersenjata antara tentara dan militan Rohingya berlanjut untuk hari ketiga, Minggu kemarin, seperti diberitakan kantor berita Perancis, AFP, dan media Inggris, The Guardian.
Pemerintah telah mengevakuasi setidaknya 4.000 warga desa non-Muslim di tengah bentrokan yang berlangsung di Rakhine barat laut. Ribuan Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh. (TribunWow.com/ Woro Seto)