Tak Banyak yang Tahu, 10 Hal Ini Terjadi pada Tubuh ketika Naik Pesawat
Meskipun perjalanan udara pada umumnya aman, tetapi kita dapat mengalami beberapa efek samping yang tidak begitu menyenangkan.
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
"Pada posisi itu, pembuluh darah di kaki kita tertekan dan aliran darah yang mengalir di bagian ini melambat," kata Alves.
DVT bukanlah kondisi yang bisa diremehkan karena berakibat fatal.
Meski Anda sering mendengar saran untuk bangun dan berjalan kaki di pesawat, Alves mengatakan bahwa hal itu dapat menyebabkan kesemrawutan jika ada banyak orang yang melakukannya sekaligus, dan bisa berbahaya jika terjadi turbulensi yang tidak terduga.
Melakukan gerakan stretching di bagian kaki beberapa kali sebenarnya bisa membantu mencegah penumpukan darah di kaki.
DVT lebih rentan dialami oleh mereka yang kegemukan, sedang hamil atau baru melahirkan, berusia di atas 40 tahun, dan menderita penyakit serius.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki faktor risiko tersebut dan akan melakukan penerbangan jarak jauh.
3. Dehidrasi
Udara yang Anda hirup di kabin pesawat sebenarnya berasal dari luar, dan udara di ketinggian itu memiliki kelembaban yang sangat sedikit.
"Udara ini sangat kering, memiliki kelembaban di bawah 10 persen," kata Quay Snyder, MD, MSPH, Presiden dan CEO Aviation Medicine Advisory Service.
Dehidrasi dapat menyebabkan rasa lelah, terutama bila dikombinasikan dengan tekanan udara kabin yang diturunkan. Cegah dehidrasi dengan minum banyak air, bahkan sebelum Anda naik ke pesawat.
Bawalah botol air Anda sendiri sehingga Anda tidak perlu bergantung pada pramugari untuk memberikan air.
Penggunaan obat tetes mata untuk menghilangkan mata kering juga disarankan.
4. Dorongan untuk buang angin
Penelitian menunjukkan bahwa rasa kembung akan mengalami peningkatan sampai 25 persen ketika kita berada di udara.
Ini terjadi karena ketika kita berada di ketinggian, tekanan di luar akan turun dan gas yang terperangkap di dalam rongga tubuh semakin membesar.