Breaking News:

'Petaka' di Balik Pernikahan Dini

Beberapa alasan yang dijadikan pembenaran antara lain agar tak perlu melewati masa pacaran dan menghindari perbuatan yang dilarang norma.

Editor: Galih Pangestu Jati
geengraphy
Ilustrasi pernikahan 

TRIBUNWOW.COM - Menikah bukan perkara mudah.

Perlu persiapan, hingga kematangan.

Namun kini di media sosial muncul sebuah ajakan nikah muda, agar anak-anak muda  dan remaja segera memutuskan untuk menikah.

Beberapa alasan yang dijadikan pembenaran antara lain agar tak perlu melewati masa pacaran dan menghindari perbuatan yang dilarang norma.

Lantas, bagaimana persoalan tersebut dipandang?

Koordinator komunikasi dan advokasi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Frenia Nababan mengatakan, perlu membedah lebih dahulu soal ajakan nikah muda—satu di antaranya soal batasan umur.

4 Fakta Pria Malaysia Terancam Penjara 12 Ribu Tahun karena Kejahatan Seksual kepada Anaknya

“Kalau mendorong nikah di usia di bawah 18 tahun kan sama kaya perkawinan anak, dan itu menjadi ironi. Di satu sisi kita kampanye kekerasan seksual pada anak, tapi kekerasan seksual anak (seakan) diperbolehkan dalam pernikahan. Padahal undang-undang mewajibkan orangtua lindungi anak-anak dari kekerasan seksual,” kata Frenia saat dihubungi Kompas Lifestyle, di Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Dia sendiri tidak secara keras menentang nikah muda—karena setiap orang memiliki kematangan berbeda.

Yang ditentang adalah bila persiapan tidak dilakukan secara benar, baik secara kedewasaan diri hingga persoalan lanjut setelah menikah.

Salah satu yang dikhawatirkan adalah, dalam ajakan nikah muda yang disampaikan kebanyakan sesuatu yang mudah, indah dan manis.

Padahal ada hal lain dari pernikahan, mulai dari kesehatan reproduksi, mengurus rumah tangga, hingga mengasuh anak.

Hal-hal itu sering tidak masuk perhitungan.

“Misalnya, kalau (melahirkan) di bawah usia 20 tahun, resiko kematian ibu bisa 5 sampai 7 kali lebih besar karena ketidaksiapan organ reproduksinya,” kata dia.

Sementara dalam hal tanggungjawab terhadap anak, mereka yang belum siap secara pekerjaan dan penghasilan karena baru lulus sekolah, dikhawatirkan akan mengalami kesulitan ekonomi, dan itu berdampak buruk pada pengasuhan anak.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Kompas.comMedia Sosialkekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved