Suka Makanan Manis? Kamu Perlu Tahu 6 Fakta Tentang Gula, Makanan Utama Sel Kanker hingga Obesitas
Selain memberi makan sel kanker, gula juga memberi makanan bagi sel-sel lain dalam tubuh kita yang penting untuk menunjang kegiatan kita sehari-hari.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Tahukah kamu bahwa gula memberi makanan bagi sel kanker?
Kenyataan tersebut kok terdengar sangat mengerikan ya?
Namun, wajib pula diketahui, selain memberi makan sel kanker, gula juga memberi makanan bagi sel-sel lain dalam tubuh kita yang penting untuk menunjang kegiatan kita sehari-hari.
Dilansir dari Kompas.com, berikut ini fakta-fakta tentang gula yang perlu kamu ketahui.
• Waspada, 5 Gangguan Kesehatan Ini akan Dirasakan ketika Kamu Patah Hati!
1. Semua karbohidrat mengandung gula
Bentuk gula paling sederhana adalah gula molekul tunggal, seperti glukosa dan fruktosa.
Jika keduanya disatukan akan terbentuk gula yang lebih kompleks, seperti gula meja (sukrosa).
Selain itu, karbohidrat juga mengandung gula, meskipun makanan karbo tersebut tidak manis sama sekali.
Contohnya adalah kentang, pasta, dan biji-bijian.
Ketika dicerna, karbohidrat tersebut akan berubah menjadi gula.
• Sering Malas Mengeringkan Rambut Basah? Ternyata Hal Buruk Ini Bisa Menyerang Kesehatanmu
2. Peran gula dalam tubuh
Gula memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh kita.
Gula dapat mendorong pertumbuhan sel dalam tubuh.
Baik dimakan langsung atau hasil dari proses pencernaan dari karbohidrat, gula sangatlah penting untuk fungsi sel, termasuk memberi makanan bagi sel kanker.
Namun pada sel-sel baik dalam tubuh, gula menjelma menjadi energi.
Energi inilah yang akan membantu kita menjalani aktifitas sehari-hari.
• Masih Ingin Berbohong? Hati-hati Karena Ada Dampak Buruknya Bagi Kesehatan
3. Tak ada jaminan mengurangi gula dapat mencegah sel kanker
CEO Cancer Council Australia, Profesor Sanchia Aranda mengatakan jika tak ada yang bisa menjamin jika mengurangi gula dapat mencegah sel kanker tumbuh.
"Menghentikan gula agar jangan sampai ke sel kanker juga berarti sel sehat tubuh Anda akan kekurangan gula yang diperlukan," kata Profesor Sanchia Aranda.
"Saya kira hal itu akan membuat Anda kehilangan berat badan. Akan membuat sistem kekebalan tubuh Anda kurang efisien dan kemungkinan kanker justru akan berkembang," jelasnya.
Tubuh juga memiliki kecerdasan untuk menyeimbangkan kadar gula.
Bahkan jika kita memangkas asupan gula, tubuh kita akan memiliki cara untuk menghasilkan gula sendiri.
Caranya adalah dengan mengubah lemak dan protein menjadi glukosa.
• Terlihat Biasa Saja, Kantong Teh Celup Berbahaya bagi Kesehatan Kita, Lho!
4. Bagaimana sel kanker tumbuh
Menurut ahli biologi kanker Universitas New South Wales Dr Darren Saunders, gula memang memberi makanan bagi sel kanker, tapi gambaran tentang bagaimana sel kanker tumbuh justru "jauh lebih rumit dari itu,".
Dia mengatakan ada bukti kuat beberapa sel kanker juga mendapat makanan dari asam amino (blok protein) atau lipid (zat termasuk lemak dan minyak).
Zat-zat itu berfungsi seperti gula yang menghasilkan bahan bakar metabolik yang memberi daya pada proses yang dibutuhkan sel, dan sebagai bahan baku untuk membangun sel baru.
Bahkan ia memiliki fungsi kedua, yakni membantu sel kanker melindungi diri dari kerusakan kimiawi.
Ini gambaran yang kompleks.
Jenis sel kanker yang berbeda menggunakan sumber bahan bakar berbeda di waktu yang berbeda.
Tapi hal itu, menurut Dr Saunders, mencerminkan arah diagnosa dan pengobatan kanker.
"Kita semakin banyak melihat perbedaan individu sel kanker di antara pasien, bukan lagi memperlakukan mereka dengan instrumen sama," katanya.
• Rajin-rajinlah Ganti Celana Dalam, Jika Tak Mau Alami 5 Gangguan Kesehatan Ini
5. Terlalu banyak gula
Meski bukan jaminan menumbuhkan sel kanker, namun jika dikonsumsi berlebih, gula juga memberikan dampak yang buruk bagi tubuh kita.
Profesor Aranda mengatakan, mereka yang mengkonsumsi gula lebih tinggi cenderung kelebihan berat badan atau obesitas.
Sedangkan obesitas ini merupakan faktor penyebab adanya kanker.
"Kami memperkirakan lebih dari 3 persen jumlah kanker yang didiagnosa di Australia terkait dengan obesitas atau kelebihan berat badan," katanya.
Bukti menunjukkan kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko untuk 10 penyakit kanker berbeda - termasuk kanker usus, payudara dan kanker hati.
Mengontrol konsumsi gula dapat mengurangi resiko berkembangnya kanker tertentu.
"Sebenarnya bukan gulanya yang jahat, tapi volume makanan itu. Ini terkait dengan obesitas," katanya.
Pendapat tersebut juga dibenarkan oleh Dr. Saunders.
"Obesitas adalah faktor risiko. Makan terlalu banyak gula merupakan faktor risiko obesitas. Tidak diragukan lagi adanya hubungan di sana. Namun kita tidak bisa langsung menyimpulkan 'Berhenti makan gula untuk membuat tumor kelaparan'," katanya.
"Tergantung masing-masing individu. Mustahil bisa membuat kesimpulan umum," tambahnya.
• 6 Cara Menjaga Kesehatan Saat Duduk Terlalu Lama di Tempat Kerja!
6. Penelitian akan terus dikembangkan
Menghilangkan gula jelas bukan solusi untuk mencegah tumbuhnya kanker.
Kini para peneliti dari ahli onkologi tengah fokus pada cara untuk membuat sel kanker kelaparan glukosa.
"Ada cara berbeda dalam pendekatannya. Namun semuanya biasanya berupa memblokir sel dalam mengakses bahan bakar, atau cara mereka menggunakan bahan bakar tersebut dan mengubahnya menjadi hal lain yang mereka butuhkan untuk tumbuh," kata Dr Saunders.
Dia menekankan bahwa tidak sesederhana untuk menghentikan suplai gula ke sel kanker.
"Ada beberapa sel kanker yang bisa kita matikan dengan menghalangi suplai gula. Ada beberapa yang bisa kita matikan dengan menghalangi suplai lipid. Serta beberapa sel dengan cara memblokir asam amino. Mustahil menyederhanakannya," jelasnya.
(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)