Pengakuan Saksi Kunci Kasus Pria Dibakar Hidup-hidup, Korban Masuk Musala Tanpa Beri Salam!
Pendiri sekaligus pengurus Musala Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Bekasi, Rojali menjadi saksi kunci atas kasus MA diduga curi amplifier.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM - Pendiri sekaligus pengurus Musala Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rojali menjadi saksi kunci atas kasus dugaan pencurian amplifier oleh MA yang membuatnya dibakar hidup-hidup pada Selasa (1/8/2017) yang lalu.
Melansir dari Tribunnews.com, ia menjelaskan segala duduk perkaranya berdasarkan apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri pada Sabtu (5/8/2017).
Ia yang ditemui di musala tempat korban dibakar pun terlihat matanya memerah karena tidak bisa tidur.
15 Tahun Lalu Pria Ini Habiskan Gajinya Demi Beri Hadiah untuk Keponakan, Balasannya Tak Terduga!
"Tidak bisa tidur nyenyak," kata Rojali.
Dirinya memang lebih dikenal marbot Musala Al Hidayah oleh penduduk setempat.
Ia pun menceritakan kronologi peristiwa hilangnya amplifier musala hingga MA yang diduga sebagai pelaku pencurian.
Rojali mengaku dirinya masih sangat mengingat kejadian tersebut yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, usai waktu salat Ashar.
Ngeri! Dijanjikan Pemotretan, Bangun-bangun Model Ini Sudah Berada dalam Koper dan Siap Dijual!
Diketahui, MA masuk dan keluar musala tanpa menyapa maupun memberi salam saat bertemu dengan dirinya.
Padahal, saat itu Rojali sedang membersihkan halaman musala.
Ia menceritakan bahwa MA datang ke musala beberapa menit setelah dirinya mengumandangkan adzan Ashar dan melaksanakan salat berjamaah dengan sang anak yang bernama Fahmi.
Setelah salat Ashar, Rojali pun bertemu dengan MA. Saat itu, MA terlihat kebingunan mencari tempat untuk berwudhu.
5 Postingan Instagram Mieke Amalia Setelah Tora Sudiro Ditahan, Nomor 4 Nyesek Banget!
Rojali pun tidak berprasangka apapun soal MA yang tidak dikenalnya tersebut.