Pengakuan Saksi Kunci Kasus Pria Dibakar Hidup-hidup, Korban Masuk Musala Tanpa Beri Salam!
Pendiri sekaligus pengurus Musala Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Bekasi, Rojali menjadi saksi kunci atas kasus MA diduga curi amplifier.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Selama pengejaran, Rojali bahkan tidak meneriaki MA dengan sebutan 'maling'.
Teriakan tersebut justru datang dari sejumlah warga yang didominasi anak muda yang sudah berkumpul di tepi kali tempat MA menyeburkan diri.
"Saya saat itu juga ikut mengejar. Tapi Demi Allah, Demi Rasulullah, saya tidak meneriaki dia. Justru saya meminta agar dia dilepaskan dan amplifier musala bisa kembali," kata dia dengan suara tegas.
Bogem mentah pun tidak dapat dihindari lagi dan MA keluar dari kali dan tersungkur di jalanan.
Akan Segera Menikah, Inilah 7 Foto Deasy Priscilla Pacar Marcel Chandrawinata, Nomor 6 Bikin Kaget!
Rojali pun masuk dalam kerumunan dan meminta tokoh masayarakat setempat untuk menenangkan massa.
Beberapa pukulan pun melayang ke arah belakang Rohali dan tokoh agama yang berusaha melindungi MA.
"MA sempat bangun dan bersujud minta maaf di hadapan saya. Dia bilang minta maaf berulang kali," suara Rojali mulai lirih.
Keadaan saat itu pun sempat tenang saat tokoh masyarakat hadir dan akan membawa MA ke Balai Desa setempat untuk dilindungi.
Rojali mempercayai langkah selanjutnya kepada tokoh setempat untuk penanganan selanjutnya dan kembali ke motornya untuk mengambil satu amplifier yang dibawa oleh MA.
"Saya baru tahu malamnya kalau dia dibakar. Demi Allah, itu biadab sekali. Tak pernah saya berpikir kalau akan berakhir seperti itu. Allah membalas perbuatan itu," ucapnya seraya jari telunjuknya menghadap ke atas. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)