Ngeri! Dijanjikan Pemotretan, Bangun-bangun Model Ini Sudah Berada dalam Koper dan Siap Dijual!
Seorang model 20 tahun asal Inggris diculik dan disekap untuk dijual sebagai budak seks.
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Seorang model bernama Chloe Ayling asal Surrey, Inggris, mengungkapkan pengalaman buruknya ketika menjadi korban penculikan.
Chloe awalnya ditawari sebuah pekerjaan untuk melakukan pemotretan dari Paris, Perancis ke Milan, Italia.
Sebelum di culik dirinya sempat mengunggah foto dalam akun Instagramnya, yang menandakan bahwa dirinya sudah sampai di Milan.
Namun, ketika perempuan 20 tahun itu tiba di sebuah studio yang menjadi tempat pertemuan, semua tak seperti yang dibayangkan.
Nenek Ini Akhirnya Lulus Setelah 75 Tahun Kuliah! Begini Ceritanya!
Chloe langsung disuntik beberapa obat oleh dua orang pria hingga tak sadarkan diri.

"Ketika aku bangun, aku memakai kaos berwarna pink dan kaos kaki yang sekarang ini aku pakai," ujar Chloe seperti dikutip dari Metro.co.uk, Minggu (6/8/2017).
"Aku sadar, aku berada di bagasi mobil dengan tangan dan kaki diborgol, serta mulutku di plester. Aku berada di dalam sebuah koper dan hanya bisa bernapas melalui lubang kecil," ungkapnya.
Kepolisian Italia mengatakan dirinya berada di dalam sebuah koper dan dibawa ke sebuah rumah peternakan terpencil, dimana dia disekap selama 6 hari serta di borgol dengan perabotan yang berada di sana.
Tak hanya itu, dirinya bahkan di lelang secara online untuk di jadikan budak seks seharga 300 ribu dolar atau Rp 4 miliar.
Dalam iklan tersebut, Chloe terlihat meringkuk dengan sebuah kartu yang ditaruh di perutnya oleh kelompok Black Death.
Tentang Anjing Pitbull Tewaskan Bocah, Dari Firasat, Kisah Lengkap Tragedi hingga Pendapat Pakar!
"Lahir di Inggris; Diculik di Italia; Disekap di Jerman; 19 Tahun; Orang Kaukasia; Mulai tawaran 300 ribu dolar. Lelang berlangsung 16.7.2017," tulisan pada kartu tersebut.
Black Death merupakan kelompok kriminal yang memiliki organisasi luas dan sudah beroperasi selama 5 tahun terakhir.
Sebuah koran asal Italia, Il Giornale mengungkapkan, mereka biasanya menjual gadis-gadis ke luar Eropa dan negara-negara Arab merupakan tempat tujuan mereka.
