Dituduh Sebagai Penculik Anak, Wanita dengan Gangguan Mental di India Dipukuli Hingga Tewas!
Di beberapa negara, banyak orang masih menerapkan hukuman dengan main hakim sendiri meski tanpa bukti atau alasan yang kuat.
Penulis: Lolita Valda Claudia
Editor: Lolita Valda Claudia
TRIBUNWOW.COM- Di beberapa negara, banyak orang masih menerapkan hukuman dengan main hakim sendiri meski tanpa bukti atau alasan yang kuat.
Hal ini pula yang dilakukan oleh warga kepada seorang wanita berkebutuhan khusus yang tinggal di desa Sekendra, Bengal Barat, India.
Dilansir dari elitereaders.com, wanita berusia 42 tahun tersebut diikat hingga, dilucuti pakaiannya hingga dipukuli berulang kali hingga meninggal dunia.
Para warga menuduh wanita difabel tersebut terlibat dalam perdagangang anak usia dini.
Wanita yang diketahui bernama Otera Bibi itu tinggal bersama kedua orang tuanya.
Namun dirinya kerap berkelana ke jalan-jalan dan akan kembali ke rumah beberapa hari kemudian.
Pihak keluarga tak mengetahui peristiwa mengerikan yang dialami oleh Otera Bibi kala itu.
Sekelompok pria itu menghujaninya dengan pukulan hingga menyebabkan pendarahan di bagian hidung dan luka lebam di sekujur tubuh Otera.

Puncak kekerasan tersebut terjadi ketika Otera diikat pada sebuah traktor dan dilempari batu hingga hantaman kayu panjang selama tiga jam lamanya.
Saat kejadian tersebut berlangsung, Otera sempat mencoba protes namun perkataannya tak dipahami oleh warga yang telah dibutakan dengan amarah.
Tak lama kemudian pihak kepolisian datang untuk memberikan pertolongan dengan membawanya Otera ke rumah sakit terdekat.

Namun nahas, saat perjalanan Otera harus meninggal dunia akibat luka dalam yang dideritanya.
Selanjutnya polisi berjanji untuk mengidentifikasi kasus tersebut dan mencari pelaku yang menyebarkan rumor kebencian hingga mengakibatkan korban meninggal.
" Kami memulai investigasi kasus pembunuhan. Kami mencoba untuk mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam penyebaran rumor kebencian itu." ungkap pihak kepolisian setempat.
Sebelum peristiwa keji tersebut terjadi, beberapa orang yang ada di lokasi mengaku melihat Otera memegang sesuatu di tangannya.
