Berencana Kawin Lagi, Junaidi Injak Leher Istrinya Seorang Guru Honorer hingga Tewas
Berdasarkan keterangan tersangka, kata Kapolres, keduanya telah merencanakan pembunuhan Masdiana, karena Junaidi mengaku tak cinta lagi terhadap istri
Editor: Rimawan Prasetiyo
Menyesal, Terdakwa Kasus Pembunuhan SMA Taruna Nusantara: Disuruh Masuk Kuburan, Saya Bersedia
Kapolres Mirwazi juga menambahkan, berdasarkan keterangan saksi dan tersangka, sebelum pembunuhan itu terjadi, antara Masdiana dengan suaminya selama ini dikabarkan sering bertengkar.
Hubungan rumah tangga mereka tak lagi harmonis.
Diduga karena ingin mengakhiri perjalanan bahtera rumah tangganya, sehingga Junaidi nekat membunuh sang istri, demi memuluskan niatnya untuk kawin lagi.
Belum diketahui siapa wanita yang akan dia nikahi itu.
Kapolres menambahkan, pada masa penyelidikan kasus itu ada hal yang membuat polisi makin curiga terhadap Junaidi sejak istrinya meninggal tak wajar Kamis (15/6) lalu.

Kamis kemarin sebetulnya merupakan hari ketujuh Masdiana meninggal.
Tapi dalam masa berkabung itu tersangka tak pernah menggelar kenduri ataupun doa bersama untuk arwah istrinya.
Alasan Kesakitan atas Ulah Waria, Buruh Bangunan Nekat Membunuh
Polisi terus mengawasi gerak-gerik Junaidi.
Bahkan sebelum ia ditangkap, polisi sempat berinisiatif menggelar acara kenduri di rumah korban dengan harapan arwah Masdiana tenang di alam kubur.
Tapi doa bersama dan kenduri itu bukan atas inisiatif Junaidi.
Yang lebih mengherankan lagi, kata Kapolres, sejak kasus pembunuhan itu terjadi hingga menjalani pemeriksaan di Mapolres Nagan Raya, Junaidi sama sekali tak menyesal telah melakukan pembunuhan.
Pelaku terlihat santai dan bersikap seolah-olah tak berdosa dan korban seakan bukanlah istrinya. Malah pascaperistiwa itu, Junaidi terlihat santai saja.
Bukan seperti orang yang gundah, sedih, atau menyesal karena telah menghabisi nyawa sang istri dengan tangannya sendiri.