Ternyata Ini Gara-gara Ini Omzet Penjualan Baju Buat Lebaran Turun Drastis
Penjualan pakaian muslim di dua sentra perdagangan tekstil, Pasar Tanah Abang dan Pasar Cipadu, turun lebih dari 50 persen.
Editor: Rimawan Prasetiyo
TRIBUNWOW.COM - Penjualan pakaian muslim di dua sentra perdagangan tekstil, Pasar Tanah Abang dan Pasar Cipadu, turun lebih dari 50 persen.
Kondisi ekonomi nasional yang lemah dan tingginya pengeluaran untuk keperluan tahun ajaran baru sekolah memicu penurunan omzet penjualan.
Di Pasar Cipadu, Tangerang, Ferdian (44), pedagang baju muslim, mengatakan, menjelang Lebaran 2016, dirinya masih mampu meraup omzet Rp 5 juta per hari.
Namun, menjelang Lebaran 2017, Ferdian harus bersusah payah untuk mendapatkan omzet penjualan Rp 1 juta per hari.
Mudik Lama di Kampung? Baca Dulu Aturan Cuti lebaran 2017 Ini
"Sampai tengah hari saja belum ada pembeli yang datang. Pasar sepi sekali," kata pedagang asal Padang itu, Minggu (18/6/2017).
Hal serupa juga dialami Riko (25), penjual kain dasar untuk pembuatan sejumlah busana muslim, seperti gamis, baju koko, kemeja, dan kerudung.
Penjualannya mengalami penurunan hampir 50 persen.
Biasanya, dalam satu hari Riko bisa menjual hingga 400 meter, kini hanya 100-200 meter.
Turunnya omzet ini mulai terasa pada awal puasa.
Biasanya satu minggu sebelum puasa, pasar ini sudah ramai pembeli.
Rental Mobil untuk Lebaran, Kenapa Tidak? Asal Perhatikan Hal Ini
Kini, sampai pertengahan bulan puasa belum ada peningkatan berarti.
"Pada H-3, kami akan tutup. Jika kondisinya seperti ini, tentu akan merugikan," ujar Riko.
Di Pasar Tanah Abang, Andre Riki (23), salah seorang pedagang pakaian muslim pria di Blok A, mengatakan, omzet saat jelang lebaran tahun ini turun drastis.