Ternyata Ini Gara-gara Ini Omzet Penjualan Baju Buat Lebaran Turun Drastis
Penjualan pakaian muslim di dua sentra perdagangan tekstil, Pasar Tanah Abang dan Pasar Cipadu, turun lebih dari 50 persen.
Editor: Rimawan Prasetiyo
"Tahun lalu, ketika mau lebaran, kami bisa dapat Rp 35 juta sampai Rp 40 juta sehari, kalau sekarang cuma Rp 20 juta-25 juta sehari," katanya.
Riki memperkirakan penurunan omzet tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu salah satunya disebabkan maraknya aktivitas jual beli pakaian secara daring.
Hormati Perayaan Hari Lebaran, Jadwal Misa Gereja Katedral Diubah
"Sekarang jual beli daring jelas memengaruhi sih, ya, orang jadi tidak perlu datang ke toko kalau mau beli," kata Riki.
Dessi, warga Bengkulu yang ditemui di Pasar Tanah Abang, mengatakan, dirinya biasa membeli pakaian muslim dalam partai besar untuk dijual lagi di daerahnya.
Namun, pembelian menjelang Lebaran tahun ini tidak sebesar tahun lalu karena penjualannya terus menurun.
"Daya beli masyarakat terasa semakin turun. Mereka lebih sering mencari pakaian muslim yang harganya di bawah Rp 150.000 satu setel. Jumlah yang mereka beli juga berkurang, dari lebih dari dua setel, menjadi hanya satu setel," kata Dessi.
Ekonomi lesu
Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, turunnya penjualan pakaian muslim bagi kelas menengah ke bawah merupakan imbas lesunya perekonomian nasional.
Unggah Video Keluarga Belanja Lebaran, Warganet Bilang Nagita Slavina Kecolongan!
Pada satu sisi, pendapatan masyarakat turun karena banyaknya pekerja formal yang pindah ke sektor informal seiring pertumbuhan minus di industri padat karya.
Upah nominal buruh yang naik ternyata digerus inflasi sehingga upah riil mereka turun dan ikut menurunkan daya beli.
Di sisi lain, harga pangan stabil tinggi sejak tahun lalu dan menyedot 70 persen pengeluaran warga.
Dengan berkurangnya pendapatan dan tingginya pengeluaran, membuat sisa daya beli warga menurun.
Penurunan daya beli semakin parah karena masyarakat harus mengeluarkan banyak uang untuk tahun ajaran baru sekolah.