Breaking News:

Kapten Penembakan dan Perampokan Davidson Tertangkap! Sehari Setelahnya Nasib Buruk Ini yang Terjadi

Penangkapan SFL ini bermula dari rangkaian informasi dari para pelaku yang sebelumnya telah ditangkap oleh polisi.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Wulan Kurnia Putri
sport-kid.net - Tribunnews.com
Ilustrasi penembakan 

TRIBUNWOW.COM - Kapten atau otak pelaku penembakan dan perampokan terhadap Davidson Tantono (31) tewas ditembak oleh polisi.

Otak pelaku perampokan yang bernisial SFL itu berperan sebagai eksekutor saat merampok uang senilai 350 juta dari Davidson.

SFL pula yang melakukan penembakan kepada Davidson, hingga korban tewas di tempat.

Ia tewas ditembak setelah melakukan perlawanan kepada kepolisian.

Red Notice Ditolak, Apa yang Akan Dilakukan Kepolisian untuk Pulangkan Rizieq Shihab?

Berikut ini kronologinya.

Penangkapan SFL ini bermula dari rangkaian informasi dari para pelaku yang sebelumnya telah ditangkap oleh polisi.

Dari informasi tersebut, diketahui jika SFL melarikan diri ke daerah Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur.

Pengejaran dilakukan oleh tim gabungan dari Subdit 3/Resmob dan Subdit 6/Ranmor ke daerah tersebut pada Senin (19/6/2017).

Pengejaran tersebut berhasil dan SFL diringkus oleh tim gabungan sekitar pukul 13.30 WIB.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menerangkan, setelah SFL ditangkap, petugas menginterogasi SFL.

SFL diminta untuk menunjukkan senjata api yang digunakan untuk menembak Davidson.

Viral! Seorang Wanita Dibentak dan Dipaksa Turun oleh Sopir Taksi Online, Penyebabnya Sepele!

"Kemudian kita tanyakan di mana senjatanya, yang kemarin digunakan. Kemudian, pengakuan dari tersangka dibuang di Jalan Arteri, Sidoarjo, di Surabaya, Jawa Timur," ujar Argo kepada Tribunnews.com di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (20/6/2017).

Polisi kemudian meminta SFL menunjukkan lokasi senjata tersebut dibuang.

Sesampainya di lokasi, polisi dan SFL menelusuri lokasi pembuangan senjata tersebut.

Namun, ketika polisi lengah, SFL malah melakukan perlawanan.

SFL bahkan berusaha untuk merebut senjata api dari tangan polisi.

Pengacara Rizieq Shihab Kirim Surat Kepada Jokowi, Ini Isinya!

"Kemudian, terjadi saling tarik menarik dengan anggota. Akhirnya, kita ambil tindakan tegas di situ," kata Argo.

SFL ditembak sebanyak dua kali dan mengenai bagian perut dan dada sebelah kiri.

Polisi langsung membawa SFL ke Rumah Sakit Dokter Soetomo di Surabaya.

"Jadi, tersangka yang SFL ini, langsung kita bawa Rumah Sakit Dokter Sutomo, dan sampai di Rumah Sakit meninggal. Sekarang, kita lakukan autopsi," kata Argo.

Kaki Melepuh Sesaat Duduk di Kursi Bus, Ternyata Hewan Ganas Ini Tengah Menggerayangi Tubuhnya!

Merampok miliaran rupiah selama dua bulan

Komplotan perampok SFL termasuk dalam jaringan penjahat di Lampung.

Mereka telah menghasilkan uang rampokan sebesar Rp 1.181.800.000,00 selama dua bulan terkakhir beraksi.

Komplotan ini telah melancarkan aksinya di 23 lokasi yang berbeda.

Modus mereka sama dengan yang dilakukan kepada Davidson, yakni menggembosi kendaraan korbannya.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Aris Priyono menyebut, komplotan itu, berasal dari desa yang sama di Lampung.

"Saling kenal, dan kebanyakan satu desa, satu kampung. Mulai rampok dari April," ujar Aris saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (18/6/2017).

Begini Kisah Kelahiran di Angkasa yang Viral di Dunia Maya!

Komplotan ini dikenal sadis dan tak segan untuk melukai korbannya.

Sekali melakukan aksinya, komplotan ini selalu membawa hasil puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Seperti saat merampok di T‎angerang, komplotan ini mengantongi uang Rp 60 juta, di Cidahu Rp 60 juta, Cirebon Rp 10 juta, Rawa Buaya Rp 40 juta, Pesing, Jakarta Barat Rp 80 juta, dan Bekasi Rp 800 ribu.

Selanjutnya di Pemda Bogor Rp 60 juta, di Kampung Melayu Rp 60 juta, Cidahu Rp 31 juta, Cirebon Rp 60 juta, Kalijodo Rp 80 juta, Cengkareng Rp 20 juta, Taman Topi Rp 40 juta, Ciawi Rp 60 juta, Ciluwer Rp30 juta, Kampung Melayu Rp 50 juta.

Kemudian, Pasar Minggu Rp 70 juta, Kalibata Rp 30 juta, Tangerang Rp 20 juta, Kedung Halang Rp 100 juta, Kalimalang Rp 50 juta, Cikarang Rp 150 juta, serta Indovision, Jakarta Barat Rp 100 juta.

Polisi menengarai, komplotan perampok jaringan Lampung ini memiliki anggota lebih dari sepuluh orang.

Pengacara Surati Presiden Jokowi Agar Kasus Rizieq Dihentikan, Kapolda: Bisa Asal . . .

Polisi tangkap tujuh pelaku perampokan

Kepolisian kini telah menangkap tujuh pelaku perampokan terhadap Davidson.

Sebelumnya polisi telah mengamankan empat pelaku dan kini ditambah tiga pelaku lainnya yang ditangkap pada Senin (19/6/2017).

Tiga pelaku yang ditangkap, kemarin, yakni SFL, NZR (32), dan RCL (32).

SFL berperan sebagai eksekutor atau penembak Davidson.

NZR sebagai pengawas dan penghambat mobil Davidson.

Sementara RCL merupakan perempuan yang berperan sebagai penyewa 'markas' komplotan.

Kisah Pilu Pasangan Pendaki Gunung Himalaya, Sang Kekasih Tewas Hingga Dikerubungi Belatung!

"Kemarin empat tersangka kita tangkap. Tadi malam kita menambah ada tiga tersangka lagi kita tangkap. Jadi total semua tujuh," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (20/6/2017) dikutip dari Tribunnews.com.

Sebelumnya polisi telah menangkap DTK, IR, TP, dan M.

DTK berperan sebagai pemantau di dalam bank, IR berperan sebagai pemilih target.

TP berperan sebagai penggembos ban, ia menggembosi ban dengan memasukan batang besi payung ke ban mobil korban.

M, berperan sebagai penghambat bersama dengan NZR.

Keduanya mengendarai mobil Xenia untuk menghambat laju kendaraan korban.

(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
BanyuwangiJawa TimurJakarta Selatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved