Perampokan Sadis di Daan Mogot
Ternyata Korban Perampokan Sadis di Daan Mogot adalah Sosok Tak Terduga Ini
Ada hal-hal yang tak terduga yang mungkin belum diketahui publik terkait perampokan sekaligus pembunuhan sadis di Daan Mogot.
Editor: Rimawan Prasetiyo
Ciri-ciri pelaku perampokan tersebut diketahui dari rekaman CCTV, namun ia enggan menjelaskan seperti apa ciri-ciri pelaku itu.
"CCTV sudah ada beberapa yang kami lakukan pengamanan, sedang kami analisis CCTV-nya," kata dia.
Fakta Tentang Davidson Tantono, Korban Perampokan Sadis di Daan Mogot, Nomor 3 Miris!
Polisi akan menyelidiki semua kemungkinan pelaku yang melakukan perampokan dan penembakan tersebut.
"Semua kemungkinan pasti, mulai dari bank, parkir, kemudian kegiatan sampai ke pekerjaan dia. Semua kemungkinan akan kami lakukan penyelidikan," ucap Argo.
Senin kata Argo pihak penyidik akan memeriksa keluarga Davidson, karyawan koperasi serta karyawan bank.
"Kami kan belum dapat informasi resmi (uang tersebut digunakan untuk apa), pemeriksaan belum dari kantornya, keluarganya."
"(Informasi sementara) untuk pembayaran nasabah, koperasi itu kayak dia membayar. Dia menghimpun uang, mau dikembalikan," kata Argo.
Apakah Perampokan Sadis di Daan Mogot Terkait Komplotan yang Telah Tertangkap Ini?
Argo mengatakan, polisi akan menyelidiki semua kemungkinan pelaku yang melakukan perampokan dan penembakan tersebut.
"Semua kemungkinan pasti, mulai dari bank, parkir, kemudian kegiatan sampe ke pekerjaan dia. Semua kemungkinan akan kami lakukan penyelidikan," ucap Argo.
Dikenal ramah
Davidson Tantono (30), korban perampokan dan penembakan di SPBU Daan Mogot, dikenal sebagai pribadi yang ramah dan pendiam semasa hidupnya.
"Pak David, baik orangnya, orangnya juga ramah. Saya sudah bekerja dua tahun di perusahaan koperasinya yang ada di Green Garden, Jakarta Barat. Dari awal buka saya bekerja di Koperasi Mitra Makmur Mandiri," kata salah satu karyawan Davidson, Yoda.
Terkait peristiwa perampokan yang berujung mau tersebut, Yoda mengatakan bahwa bosnya itu berencana langsung pulang ke rumah setelah mengambil uang Rp 350 juta dan tidak kembali ke kantor.