Kronologi Fiera Lovita Tulis Status Facebook Sindiran hingga Dipersekusi Sekelompok Orang!
Begini kronologi selengkapnya dari Fiersa Lovita mengunggah statusnya di Facebook hingga mengalami persekusi oleh sekelompok ormas
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Wulan Kurnia Putri
Dengan alasan melindungi, Kasat Intel lalu mengintrograsi Fiera Lovina dengan menanyakan identitas data diri hingga mengapa membuat postingan itu.
Pada Kasat Intel, Fiera Lovina menjawab status itu dibuat secara spontan karena ia melihat berita di media massa soal kasus chat mesum.
Tak disangka, statusnya tersebut menjadi viral dan dibagikan oleh banyak orang dengan ditambahkan kata-kata provokatif dengan tujuan orang yang membaca menganggap ia menghina ulama besar.
Padahal menurutnya, status itu normatif tanpa menyebut nama maupun mencantumkan foto seseorang.
Fiera Lovita juga menceritakan bahwa dirinya sempat ditanyai oleh Ridwan, apakah ada pihak lain yang memerintah bahkan mendorongnya untuk membuat status tersebut.
Namun Fiera Lovita menjawabnya tidak ada, karena memang ia membuat status tersebut secara spontan.
Setelahnya, Ridwan pun meminta Fiera Lovita untuk jangan macam-macam dan cukup menjalankan tugasnya sebagai dokter saja.
Tak hanya itu, Ridwan juga meminta Fiera tetap berhati-hati dan menghubunginya jika ada hal tidak diinginkan terjadi.
Selesai diintrograsi, Fiera Lovita dan dua anaknya kembali ke rumah.
Saat di dalam mobil tiba-tiba saja mobilnya sudah dikelilingi orang berjubah, berjanggut dan berkopiah putih.
Mereka mengetuk jendela mobilnya dan Fiera Lovita langsung menghubungi Ridwan, selanjutnya mencoba komunikasi dengan sekelompok orang tersebut.
Dalam komunikasi itu, ormas FPI memintanya jangan membuat status seperti itu, mereka juga menuntut Fiera Lovita untuk membuat surat pernyataan tulis tangan dikertas, difoto lalu di-posting ke akun Facebook-nya.
"Saya jawab, beri saya waktu satu jam untuk pulang dulu, makan dan sholat. Saya diperbolehkan, belum sempat jalan, kaca mobil saya diketuk dan mereka bilang FPI seluruh Sumatera Barat akan bergerak menemui saya. Saat itu anak saya menangis ketakutan," imbuhnya.
Dalam perjalanan, Fiera Lovita mampir ke masjid untuk salat dengan keadaan anaknya masih menangis selanjutnya bergegas pulang.
Di rumah, Fiera Lovita dan dua anaknya masih dirundung perasaan takut dan cemas.