Ramadan 2017
Fakta Timun Suri: dari Manfaat Bagi Kesehatan hingga Alasannya Cuma Nongol Saat Bulan Puasa
Alih-alih sekadar menikmati buah yang rasanya sekilas mirip melon tersebut, banyak orang yang penasaran dengan kehadiran timun suri.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Ramadan menjadi momen yang ditunggu-tunggu sebagian besar warga Indonesia.
Tak cuma umat muslim, umat agama lain pun tak kalah antusias menyambut bulan suci ini tiba.
Hal ini tentu tak terlepas dari beberapa tradisi dan makanan khas yang hanya bisa dinikmati saat Ramadan.
• Penting Dicoba! 3 Tips Berhenti Merokok saat Puasa di Bulan Ramadan
Satu makanan khas yang tak boleh absen di bulan puasa adalah timun suri.
Ya, siapa yang tak kenal dengan buah yang penampilannya sekilas mirip mentimun ini.
Teksturnya yang lembut bisa dengan mudah dinikmati dengan tambahan sirup sebagai sajian menyegarkan saat berbuka.
Alih-alih sekadar menikmati buah yang rasanya sekilas mirip melon tersebut, banyak orang yang penasaran dengan kehadiran timun suri.
• Saat Presiden Jokowi Ikutan Antre Demi Takjil Buka Puasa, Teduh Ngeliatnya!
Pasalnya, buah tersebut seringnya ditemui saat bulan Ramadan saja.
Lebih lanjut, berikut Tribunwow.com hadirkan fakta tentang timun suri yang tak banyak diketahui:
• Deretan Manfaat Puasa bagi Kesehatan! Nomor 4 Bikin Geleng Kepala
1. Manfaat untuk kesehatan
Tak sekadar enak, timun suri punya segudang manfaat bagi kesehatan lho!
Seperti dikutip dari laman Sajian Sedap, berikut ulasannya:
• Olahraga Saat Puasa? No Problem! Ini Kiat Olahraga Saat Puasa ala Raisa
- Baik untuk penderita diabetes
Timun suri memiliki kandungan karbohidrat kompleks.
Zat tersebut bermafaat untuk menaikkan gula darah secara perlahan.
Dengan demikian, penderita diabetes tak perlu khawatir kadar gulanya melonjak drastis usai berbuka puasa.
• 5 Meme Puasa yang Bikin Ngakak, Yang Terakhir Terlihat Segar Banget!
- Memperlancar pencernaan
Buah ini kaya akan kandungan serat dan air.
Sehingga, dengan mengonsumsi timun suri saat berbuka, Anda tak cuma merasakan kesegaran tapi juga mendapatkan pencernaan yang lancar.
- Menyehatkan kulit
Kandungan vitamin C dalam buah ini tergolong tinggi.
Untuk itu, vitamin C dalam timun suri bisa mendorong produksi kolagen yang juga bisa merawat kesegaran kulit.

• Survei Rapor Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi-JK Menurun, Pengaruh pada Elektabilitas Jokowi?
2. Bulan puasa jadi momen 'lebaran timun suri'
Di beberapa daerah di Jakarta khususnya, timun suri menjadi primadona.
Pantauan Warta Kota, Selasa (30/5/2017), Jalan Raya Bogor, tepatnya Pasar Induk Kramatjati hingga simpang flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur disulap menjadi 'bazar' timun suri.
Bagaimana tidak, sejumlah pedagang menjajakan buah yang sama di lokasi tersebut.
Mereka menggunakan mobil bak terbuka dan lapak beralas terpal untuk memamerkan barang dagangannya.

Idris (45) salah satu pedagang timun suri menyampaikan, alasan pedagang menjual timun suri sepanjang bulan Ramadhan memang sudah menjadi kebiasaan.
Ia juga menyatakan bulan Ramadan menjadi hari lebaran timun suri.
"Stok lagi luber (berlimpah), makanya banyak yang coba (jual) timun suri. Biar murah, puterannya cepet, jadi balik modal cepet juga. Ya kalau kita bilang sih bulan puasa itu Lebarannya timun suri," ungkap pemilik lapak buah impor di dalam Pasar Induk Kramatjati itu sumringah.
• Kocak! Lagi Puasa, Nirina Zubir Malah Goda Netizen dengan Mangga Kupas!
3. Harga terjangkau
Di area flyover Pasar Rebo tersebut, timun suri berdiameter 15 cm dengan panjang 30 cm dijual dengan harga Rp 5 ribu.
Sementara buah yang lebih besar dengan diameter 20 cm dan panjang 40 cm hanya dipatok harga Rp 10 ribu.
Hal ini kemudian yang menjadi alasan bagi warga untuk membeli timun suri di lapak para pedagang dibanding di supermarket.
"Harganya murah-murah, kalau dibandingin sama Carrefour mah jauh, mending beli di sini, murah-cepet, tinggal berhenti, langsung beli," ungkap Ayu (26) warga Kampung Tipar, Ciracas, Jakarta Timur yang segera berlalu usai membeli dua buah timun suri di lapak Idris.
Sementara itu, kenyataan lain soal harga timun suri justru berbanding terbalik di Garut, Jawa Barat.
Pasokan buah di Garut kali ini menurun.

Untuk itu, para pedagang mematok harga sedikit lebih mahal.
"Per kilonya saya jual Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu. Pasokan barangnya sekarang berkurang dibanding tahun lalu. Jadi harganya cukup tinggi," kata Andri (35), salah satu penjual timun suri di jalan protokol Garut, Rabu (31/5/2017), sebagaimana dikutip dari Tribun Jabar.
Meski begitu, harga yang ditawarkan tetap terjangkau bukan?
• So Sweet, Demi Buka Puasa Bersama, Pacar Syahnaz Rela Nyusul ke Lokasi Syuting!
4. Alasan timun suri hanya ada saat Ramadan
Keberadaan timun suri di bulan Ramadan kemudian menjadi pertanyaan.
Hal ini lantaran di bulan-bulan lain, buah tersebut sulit ditemukan.
Sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, timun suri sebenarnya tak tumbuh musiman.
Hanya saja, tradisi yang berkembang di masyarakat adalah mengonsumsi timun suri hanya di bulan puasa.
Hal ini yang kemudian membuat para petani menanam buah tersebut hanya saat menjelang puasa.
Sementara, di bulan-bulan lainnya mereka mengurangi penanaman timun suri lantaran permintaan yang sepi. (Tribunwow.com/Dhika Intan)