Jokowi Sebut Kata 'Gebuk', Ini Makna di Balik Kata Itu!
Beberapa waktu yang lalu, Presiden Joko Widodo, gencar mengatakan kata 'gebuk' dalam pidatonya, ternyata ini makna yang tersembunyi di balik kata itu.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Beberapa waktu yang lalu, Presiden Joko Widodo, gencar mengatakan kata 'gebuk' dalam pidatonya.
Kata-kata itu keluar pada dua kesempatan, saat dirinya bersilaturahmi dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/5/2017) dan juga pada saat berada di hadapan 1.500 prajurit TNI di Aulia Kartika, Tanjung Datuk, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (19/5/2017).
Melansir dari Kompas.com, ia menyatakan Pancasila merupakan satu-satunya ideologi di Indonesia.
Jika ada organisasi masyarakat yang ingin keluar atau mengganggu ideologi Pancasila serta pilar negara yang lain, yakni UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, dianggap bertentangan dengan hal yang sangat fundamental bagi bangsa Indonesia.
Jokowi Gunakan Cara Presiden Soeharto untuk Lawan Kelompok Ini
Jokowi memastikan negara tidak akan tinggal diam dalam menghadapi gerakan-gerakan yang merongrong.
Kata-kata gebuk itulah Jokowi keluarkan dalam pidatonya.
"Kalau ada ormas yang seperti itu, ya kita gebuk," kata Jokowi.
Presiden menegaskan, organisasi yang jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI tak bisa dibiarkan.
Pemerintah, kata Jokowi, tidak bakal ragu menindak organisasi-organisasi tersebut.
"Saya dilantik jadi Presiden yang saya pegang konstitusi, kehendak rakyat. Bukan yang lain-lain. Misalnya PKI nongol, gebuk saja. TAP MPR jelas soal larangan itu," ujar Jokowi.
Jadi Tanda Tanya Besar! Jokowi Akhirnya Ungkap Peran Jusuf Kalla dalam Pilkada DKI Jakarta
Namun, apakah sebenarnya makna di balik kata 'gebuk' yang digunakan Jokowi pada pidatonya tersebut?
Melansir kembali dari Kompas.com, sempat disinggung sebuah media massa nasional bahwa kata 'gebuk' juga pernah diungkapkan oleh Presiden kedua RI Soeharto.
Ternyata, penggunaan kata 'gebuk' yang diungkapkan Jokowi dikarrenakan ia tidak menemukan kata lain yang tepat selain 'gebuk' untuk merespons situasi yang tengah terjadi di Indonesia kini.
Dalam dua kesempatan yang lalu, Presiden Joko Widodo menyebut kata "gebuk" untuk menggambarkan tindakan yang akan dilakukan pemerintah terhadap gerakan anti-Pancasila di Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Jokowi dalam acara 'Jokowi di Rosi' yang ditayangkan di Kompas TV pada, Kamis (25/5/2017).
Kutuk Keras Tragedi Bom Kampung Melayu, Jokowi-Jusuf Kalla Bertindak!
Namun, ia tidak menyinggung mengenai ucapan yang juga keluar dari lisan Soeharto pada saat masih berkuasa.
Ia kembali menegaskan, langkah tegas pemerintah menindak gerakan anti-Pancasila sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Menurut Jokowi, empat pilar Indonesia, Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, sudah tidak dapat diganggu gugat lagi.
"Jadi memang kalau perlu digebuk, ya digebuk. Sebuah hal yang sangat fundamental ya, yang berkaitan dengan Pancasila, UUD 1945, kebinekaan kita, NKRI, betul-betul sangat fundamental dan sangat mendasar sekali sehingga tidak ada kata yang lain selain 'gebuk'," ujar Jokowi.
Sebelum menggunakan kata 'gebuk', Jokowi juga mengaku bahwa ia sebenarnya bisa saja menggunakan kata 'jewer', namun hal itu dirasa sudah tidak tepat lagi bagi sesuatu yang dinilai sudah mengancam kedaulatan negara.
Ia takut jika menggunakan kata 'jewer', nantinya malah terlihat setengah-setengah dan terlihat tidak tegas.
(TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)