Novel Baswedan Disiram Air Keras
Begini Nasibnya Kini Keponakan Koruptor yang Diringkus Polisi Gara-gara 'Hal Konyol'
Miko melakukan hal konyol hingga ia diciduk polisi dan diduga kuat terlibat siram air keras ke Novel. Begini nasibnya kini.
Editor: Rimawan Prasetiyo
Ia dicecar pertanyaan tentang pengakuannya di video yang dibuatnya pada 1 April 2016 itu, termasuk dikroscek soal transfer dana.
Dalam salah satu jawabannya terkait hal 'konyol' yang dilakukan tersebut, Miko mengaku membuat dan memviralkan video berisi pengakuan tersebut untuk mengklarifikasi kesaksiannya di pengadilan, yang diharapkan bisa mendinginkan hubungan keluarga besarnya yang terlanjut tercerai-bercerai pasca-memberikan kesaksian.
"Dia ingin menetralisir situasi di keluarganya yang terjadi perpecahan setelah dia memberikan kesaksian, terutama dengan pamannya yang bernama Muhtar Ependy yang sudah divonis hakim, yang saat itu kasusnya ditangani oleh timnya Novel Baswedan," jelas Tito.
Begini nasibnya
Lalu bagaimana nasibnya?
Akhirnya Miko pada Jumat (19/5/2017), dilepaskan polisi karena belum cukup bukti untuk menjaring pria tersebut sebagai tersangka penyiraman air keras terhadap Novel pada 11 April 2017 lalu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Miko punya alibi kuat yaitu pada saat terjadi penyerangan terhadap Novel, ia tengah berada di Bandung.
Lagi-lagi Jokowi Dibandingkan dengan SBY, Gara-gara Kasus Novel Baswedan
Novel diserang dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor matik di dekat tempat tinggalnya, Jl Deposito, Kelapa Gading, Jakarta.

Polisi juga telah memeriksa call data record (CDR)/data rekaman panggilan telepon genggam (ponsel) milik Miko.
"Saat terjadi penyerangan terhadap Novel, Miko ada di Bandung. Sudah dibuktikan dengan CDR, kesaksian orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya, dia tidak pernah ke Jakarta," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Argo Yuwono, di Jakarta, Jumat.
Miko juga dipastikan bukan aktor intelektual penyerangan.
Teror ke Novel Baswedan: Polisi Dinilai Lambat Tangkap Pelaku, Presiden Dituntut Bentuk Tim
Setelah diperiksa kepolisian, kondisi ekonomi Miko terbilang miskin sehingga tak memungkinkan menyuruh orang untuk melakukan penyerangan terhadap Novel.
"Dia orang melarat, orang miskin, tidak punya apa-apa. Ia tidak punya pekerjaan. Ia hanya bekerja serabutan," ucap Argo.
Miko sempat dimintai keterangan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya, setelah diamankan pada Selasa lalu.
Selama tiga hari polisi mendalami kesaksian Miko. (Tribunnews.com/Dennis Destryawan)
Berita ini sebelumnya telah ditayangkan di Tribunnews.com dengan judul: 'Miko Orang Miskin Tak Mungkin Menyuruh Orang Melakukan Penyerangan terhadap Novel'