Astaga! Dibanderol Rp 133 Juta, Ternyata Begini Hebatnya Robot Khusus untuk Lelaki Dewasa
Dia mengaku sangat puas dengan penampilan Harmony, yang disebutnya sebagai pencapaian alamiah dalam sejarah pembuatan boneka khusus lelaki dewasa.
Editor: Rimawan Prasetiyo
Perangkat untuk menciptakan kepribadian yang dimaksud McMullen adalah aplikasi pada telepon seluler.
Pengguna tinggal memilih satu dari sekian banyak pilihan kepribadian, termasuk pemarah dan penyayang.
Kisah Kreatif Robot Buatan Anak Bangsa, Dari Bahan Rongsokan Hingga Robot Penari
McMullen memilih "pencemburu" untuk Harmony. Hasilnya? Boneka itu meminta McMullen untuk menghapus pertemanannya dengan seorang perempuan di Facebook.
Ketika berbicara, Harmony melontarkan logat Skotlandia dan mengutarakan betapa dia menyukai fiksi ilmiah dan tentunya, McMullen.
McMullen mengklaim Harmony belajar dari penggunanya, namun ketika saya bertanya kepada Harmony apa rasanya menjadi pencemburu, dia minta maaf dan mengaku dirinya "perlu memperbaiki perilakunya".
Aplikasi yang menciptakan kepribadian Harmony dijajakan secara langsung melalui laman Realbotix, perusahaan rekanan Abyss. Baik Google maupun Apple tidak mau menjual aplikasi itu karena kontennya bersifat cabul.
Harmony sendiri akan dijual akhir tahun dengan dua versi. Versi pertama dilengkapi penglihatan komputer dan bisa mengenali wajah, dihargai 10.000 dolar AS atau sekitar Rp 133 juta.
Video Viral! Robot Bisa Naik Sepeda?
Adapun versi kedua, tanpa penglihatan komputer, dijual seharga 5.000 dolar AS atau sekitar Rp 66,5 juta.
Abyss Creations saat ini menjual boneka-boneka khusus lelaki dewasa kepada sejumlah klien di seluruh dunia, kebanyakan pria walau perusahaan itu mengklaim juga punya klien perempuan.
Semua boneka yang mereka jual identik, yakni pinggang kecil, bokong besar, dan dada yang sangat besar.
McMullen mengaku desain boneka seperti itu karena didorong keinginan klien.
"Kami menjalankan bisnis dan kebanyakan klien kami punya keinginan tertentu. Sayangnya, keinginan itu mengarah ke sosok yang mereka anggap ideal," kata McMullen.
Menurut McMullen, klien-kliennya "sepenuhnya normal".