Ini Kata Pengamat Tata Kota terkait Polemik Parkir Meter yang Sempat Memanas!
Polemik dari parkir meter yang sempat ramai dibahas mengundang perhatian dari pengamat tata kota Universitas Trisakti Nirwono Joga.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
Bagi Sandi, keberadaan juru parkir sama seperti halnya ojek yang merupakan kearifan lokal dan tidak akan pernah bisa dihilangkan di tengah masyarakat.
Karena itulah, kini muncul ojek yang berbasis aplikasi, yang bagi Sandi juga bisa diterapkan terhadap sistem perparkiran.
"Enggak akan kebayang kalau di Amerika ada jukir. Tapi kalau di Indonesia ada jukir. Di Amerika ada parkir meter yang sangat sukses dan berjalan baik, tapi di sini dari laporan teman-teman tidak berjalan. Salah satunya adalah karena enggak merangkul kearifan lokal kita," ujar Sandi.
Namun, Sandi belum memastikan apakah nantinya akan mengubah sistem perparkiran.
Karena hal tersebut membutuhkan kajian untuk bisa direalisasikan.
Tanggapan Ahok
Kritik dari Sandi ini ditanggapi oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Menurut Ahok, sistem parkir meter ini telah mencegah kebocoran retribusi parkir.
"Saya nggak mengerti juga ya, saya nggak komentar lah. Yang pasti dengan parkir meter kebocoran bisa kita tekan," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Rabu (3/52017), dikutip dari Tribunnews.com.
Ahok juga mengungkapkan jika penerapan sistem parkir meter tidak merugikan juru parkir.
Mengejutkan! Ini Kata Ahok Soal Penertiban Kampung Akuarium
Menurut Ahok para juru parkir tetap diberdayakan dengan upah minimum provinsi (UMP) dan mendapatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi keluarganya.
Namun ada yang dikhawatirkan oleh Ahok terkait sistem parkir meter ini.
Yaitu para organisasi masyarakat (ormas) yang menguasai lahan parkir dan merasa dirugikan lantaran tidak lagi mendapat pemasukan dari lahan parkir itu.
"Kami berdayakan semua tukang parkir meter malah dapat gaji gede, UMP. Anaknya bisa dapat KJP, naik bus (Transjakarta) gak bayar. Mungkin ormas-ormas gak dapat duit kali ya," kata Ahok. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)