Presiden Singgung Soal Reshuffle, Apakah Ini Peluang Bagi Ahok Tuk Masuk Ke Kabinet Jokowi?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung mengenai perombakan kabinet atau reshuffle kabinet.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung mengenai perombakan kabinet atau reshuffle kabinet.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Jokowi dalam Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4/2017).
Awalnya, Jokowi sedang membicarakan mengenai target pemerintah yang akan membagikan 5 juta sertifikat kepada masyarakat pada 2017.
Target itu akan terus meningkat setiap tahunnya.
Anies-Sandi Menang, Begini Cara Relawan Merayakannya! Bikin Geleng-Geleng Kepala!
"Tahun depan (2018) saya berikan target 7 juta sertifikat harus keluar. Tahun depannya lagi, 9 juta sertifikatnya harus dikeluarkan, untuk rakyat, petambak kecil, petani, nelayan, tukang becak," ujar Jokowi, dikutip dari Kompas.com.
"Saya bekerja memang selalu memakai target," imbuhnya.
Jokowi mengaku tak ambil pusing, jika targetnya dianggap terlalu tinggi.
"Itu urusannya menteri. Setahu saya, target itu harus dapat diselesaikan," ucap Jokowi.
Jika sang menteri tak mampu mencapai target yang disepakati, maka pergantian atau pergeseran posisi menteri alias reshuffle adalah jawabannya.
"Kalau memang tidak selesai, pasti urusannya akan lain. Bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan yang lain-lainnya. Ya saya blak-blakan saja. Dengan menteri juga seperti itu," ujar Jokowi.
Ketika Anies dan Sandiaga Berbeda Soal Hal Ini Saya Bukan Pengusaha
Dikutip dari Kompas.com, pemerintah sebelum periode Jokowi, diketahui mengeluarkan 400.000 sertifikat setiap tahunnya di antara 126 juta bidang tanah yang mesti diberikan sertifikat.
"Kalau tidak diberikan target-target yang konkret, ya selalu sampai kapan pun, kalau setiap tahun hanya 400 ribu, akan berapa puluh tahun pensertifikatan ini bisa diselesaikan?" ujar Jokowi.
Di saat yang hampir bersamaan muncul kabar mengenai posisi menteri yang akan ditempati oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) setelah kalah dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.