Hari Kartini di Mata Para Politisi Perempuan, Nomor 3: 'Jangan Keblinger!'
Hari Kartini yang diperingati pada hari ini (21/4/2017) ternyata memberi makna tersendiri bagi para politisi perempuan di Indonesia.
Penulis: Galih Pangestu Jati
Editor: Galih Pangestu Jati
Dalam peringatan ini, Khofifah menyempatkan diri untuk berziarah ke makam RA Kartini yang terletak di Desa Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Ia mengatakan bahwa semangat emansipasi yang disuarakan oleh RA Kartini diperlukan oleh para perempuan Indonesia.
Hal ini disebabkan banyak perempuan yang masih belum menerima akses pendidikan.
Deretan Artis Cantik Berdandan ala Kartini, Menurut Kalian Paling Cocok Siapa?
"Sampai sekarang kita melihat perempuan yang tidak lulus SMP masih sekitar 65 persen. Oleh karena itu, jika mereka masuk dunia kerja masuk kategori non terdidik. Jadi kita memang harus lakukan akselerasi untuk menyapa perempuan-perempuan terutama di pedesaan, daerah terpencil, pegunungan, perbatasan dan pulau terluar," kata Khofifah sembari menyeka air matanya seusai berziarah di makam RA Kartini di Rembang, Jumat (21/4/2017) kepada Kompas.com.
Ia ingin adanya akselerasi pembangunan bagi kaum perempuan.
Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan peran semua pihak, mulai dari media sampai masyarakat.
Menurutnya, peran media sangat penting agar perempuan di seluruh Indonesia memiliki kedudukan yang sama.
3. Tri Rismaharini tekankan emansipasi yang tidak keblinger

Pada Hari Kartini ini, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan bahwa ia sangat mendukung konsep emansipasi wanita.
Namun, ia menekankan bahwa emansipasi yang ia maksud bukan emansipasi yang "keblinger".
Maksudnya, perempuan harus tetap pada kodratnya meskipun ia memiliki karier di bidang apa pun.
Ternyata Ibunda Jokowi Turut dalam Rombongan Sosialita yang Bikin Heboh Saat Nonbar Film Kartini
"Jangan bersolek saat di tempat kerja saja, di rumah juga harus tampil menarik," terangnya kepada Kompas.com.
Ia pun mengatakan bahwa ia bersyukur karena perempuan sudah banyak menempati posisi pegawai di Pemkot Surabaya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa mereka tidak "kebablasan dalam memaknai emansipasi wanita.
"Saya berkali-kali mengingatkan mereka agar tidak kebablasan memaknai emansipasi wanita," tegasnya. (TribunWow.com/Galih Pangestu J)