Inilah Kronologi dan Fakta-fakta Penangkapan Penodong Angkot oleh Anggota Satlantas
Berikut ini fakta-fakta yang dihimpun oleh TribunWow.com terkait perampokan yang menyandra seorang ibu dan bayinya.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Tinwarotul Fatonah
"Saya bujuk biar dia mau lepas itu ibu sama anaknya, biar saya aja yang gantiin. Saya bilang juga ke dia bahwa saya jamin kalau korban dilepaskan, dia enggak akan diamuk massa," ujar Sunaryanto.
• Video Penyelamatan Korban Penodongan di Angkot, Saat Lengah Polisi Tembak Lengan Pelaku
Namun Hermawan tak bisa lagi dikendalikan, ia terus mengancam akan membunuh korbannya.
"Dia bilang 'Kalau Bapak nembak saya, saya matiin ini anak sama ibunya' sambil pisaunya diarahin ke anaknya. Ibunya nangis-nangis minta tolong anaknya diselametin," kata Sunaryanto.
Risma menangis kencang dan suasana lokasi semakin ramai dan dikelilingi warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Sunaryanto mencoba menenangkan situasi dengan meminta warga menjauh dari lokasi.
Ia lantas merogoh ponsel genggam miliknya dan meminta seorang pengemudi ojek online untuk merekam kejadian.
Hal itu bertujuan agar dapat menjadi barang bukti jika hal-hal yang tak diinginkan terjadi.
Ia juga sempat ragu untuk menembakkan timah panas ke pelaku karena takut salah sasaran.
Sebelumnya, Sunaryanto telah menyembunyikan pistolnya di pijakan tangga pintu angkot.
"Saya lillahi ta'ala saja, saya baca shalawat, begitu dia lengah, saya sikat (tembak)," ucapnya.
"Untung kena tepat sasaran. Saya yakin tembakan saya enggak akan lari ke kaca belakang angkot yang lagi banyak massa, soalnya pas saya tembak posisi tangan pelaku lagi di bawah," sambungnya.
• Begini Nasib Oktaviani, Penumpang Wanita Bersama Anaknya yang Disandera Dalam Angkot
Tak lama kemudian, Hermawan sudah berhasil dibekuk.
Sunaryanto lantas meminta warga untuk membantu Risma yang terjepit tubuh Hermawan yang dibekuk.