Breaking News:

Top 5 News

Terpopuler: Dari Heboh Video 'Suku Mante' hingga Ahok Sebut Program Kerja Anies Rusak Mental Anak

Berita paling populer serta paling dicari selama seharian, mulai dari video penampakan 'Suku Mante' dan pesan pembuat video, hingga pernyataan Ahok.

Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Tinwarotul Fatonah
kolase/TribunWow.com

Warga Tamantirto, Kasihan, Bantul itu juga merupakan pemilik sepeda motor tersebut berdasar pengecekan database kendaraan di SAMSAT oleh petugas.

Pihak kepolisian lalu menelusuri riwayat korban hingga akhirnya berhasil mengidentifikasi pelaku yang tak lain adalah kekasihnya sendiri yakni Sunarto.

Tak butuh waktu lama, Sunarto yang bekerja sebagai karyawan sebuah rumah makan di Yogyakarta itu akhirnya dicokok polisi di rumahnya pada Minggu (26/3/2017).

Pengakuan tersangka di depan petugas, tersangka mengajak korban berkencan dan berkeliling wilayah Girimulyo pada Jumat (24/3/2017).

Sesampainya di Dusun Kamal, Sunarto langsung mencekik korban hingga tewas karena kehabisan nafas.

Jasad korban lantas dibuang ke parit.

“Setelah didalami, motif tersangka adalah karena kalut setelah terus didesak korban untuk menggugurkan kandungannya."

"Korban sudah mengajukan permintaan itu sejak umur kandungan dua bulan. Terakhir, korban mengulang permintaannya di hari kejadian,” kata Kapolres Kulonprogo, AKBP Irfan Rifai.

Sunarto dan RA sudah berpacaran selama tiga tahun.

Sunarto pun mengaku sudah dekat dengan keluarga RA.

Namun, karena hamil di luar nikah, keluarga RA justru tak memberikan restu untuk keduanya.

Di sisi lain, karena adanya penolakan dari keluarga, RA juga terus berupaya menggugurkan kandungan dan menuntut Sunarto untuk mengiyakan permintaannya.

Baca: Akhir Tragis Cinta Tanpa Restu Orangtua, Jasad Mahasiswi Hamil Disembunyikan di Parit

4. Ahok sebut KJP plus rusak mental anak

Anies Baswedan berencana mencanangkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus jika dirinya terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode mendatang.

KJP Plus merupakan sistem pendanaan sekolah yang bisa ditarik tunai.

Menanggapi hal ini, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) justru menyebut KJP Plus yang ditawarkan pesaingnya dalam pemilu DKI Jakarta putaran dua ini bisa merusak mental anak-anak.

Adapun Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok menerapkan transaksi non-tunai dan KJP tak dapat ditarik tunai untuk menghindari penyalahgunaan.

"KJP Plus merusak mental anak karena mau dikasih kontan, orang enggak mau sekolah pun dikasih KJP (Plus). KJP itu justru mendorong orang untuk mau sekolah, kami terbitkan KJP untuk mencegah orang putus sekolah," kata Ahok, di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, Senin (27/3/2017) malam.

Adapun KJP Plus juga direncanakan akan diberikan kepada peserta Paket A dan lain-lain.

Menurut Ahok, Pemprov DKI Jakarta lebih memilih memberi usaha kepada peserta paket dengan pembagian untung 80:20.

Selain itu, ia menegaskan tidak akan memberi uang tunai kepada anak-anak.

Sebab, uang itu kerap disalahgunakan untuk membeli rokok, handphone, atau disalahgunakan pihak lain.

Harusnya dana KJP digunakan untuk keperluan sekolah dan membeli bahan pokok.

"Kalau belanja pakai KJP harus digesek (debet), supaya kami tahu datanya. Ini harus mendidik," kata Ahok.

Baca: Anies Selalu Bilang Akan Bangun Mental Jakarta, Ahok: KJP Plus Merusak Mental Anak

5. Jasad bayi ditemukan dalam tas plastik dan diberi surat wasiat

Melansir dari Kompas.com, jasad seorang bayi dibuang begitu saja di pemakaman umum Bratang Wetan, Surabaya, 28 Maret lalu.

Jasad bayi yang dibungkus dalam tas plastik itu, dilengkapi pula dengan perlengkapan untuk mengubur bayi, surat wasiat serta uang tunai sebesar Rp 150.000.

Uang itu menurut isi pesannya, untuk biaya pemakaman.

Warga yang menemukan pun kaget, dan melaporkan ke polsek setempat.

Kondisi jasad bayi yang diperkirakan lahir premature yang ditemukan, memprihatinkan.

Tali pusarnya masih menempel.

Begini isi pesan di secarik kertas yang diatruh dalam satu tas dengan jasad bayi.

"Mohon bantuannya kepada bapak penjaga kubur untuk menguburkan bayi ini."

"Nama Assyifa zahra aila ardhani tanggal wafat 26 Maret 2017, binti Aryo."

"Mohon dengan sangat untuk dikuburkan dengan layak. Saya titipkan beberapa uang untuk proses pemakaman."

"Terima kasih saya ucapkan yang sebesar-besarnya," demikian bunyi isi suratnya.

Atas kejadian itu, Kapolsek Wonokromo Kompol Arisandi berjanji akan melakukan penyelidikan.

Caranya dengan menelusuri puskesmas mana saja yang baru melayani persalinan. (TribunWow.com/Dhika Intan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
AhokAnies BaswedanSuku ManteUlar Piton
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved