Top 5 News
Terpopuler: Dari Heboh Video 'Suku Mante' hingga Ahok Sebut Program Kerja Anies Rusak Mental Anak
Berita paling populer serta paling dicari selama seharian, mulai dari video penampakan 'Suku Mante' dan pesan pembuat video, hingga pernyataan Ahok.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Video yang merekam sosok kerdil diduga penampakan suku Mante masih menghebohkan pemberitaan.
Tak cuma itu, kabar Akbar, warga Sulawesi Barat yang tewas tertelan ular piton pun menjadi sorotan.
Sementara itu, jelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta putaran dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan saling berkomentar soal program kerja yang diusung masing-masing calon.
Dihimpun TribunWow.com, berikut adalah lima berita yang paling banyak disimak oleh pembaca:
1. Tuai perhatian, pengunggah video 'Suku Mante' tulis pesan menohok
Sebuah video yang diunggah akun Facebook Fredography memperlihatkan sosok kerdil yang tertangkap kamera sekelompok pemotor trail di pedalaman Aceh.
Berkaitan dengan hal tersebut, sejumlah tokoh mulai dari sejarawan hingga Pemerintah Provinsi Aceh pun angkat bicara.
Sejarawan Aceh, Adli Abdullah mengatakan, keberadaan Suku Mante itu bisa jadi masih ada, namun dalam jumlah yang sudah sangat berkurang.
"Kalau melihat lokasi dari postingan video tersebut yaitu kawasan hutan Jalin di Jantho Aceh Besar, itu tidak menutup kemungkinan kalau bisa jadi itu memang generasi yang kesekian dari Suku Mante itu. Karena, kalau melihat dari sejarahnya, suku ini dulu memang bermukim di kawasan Seulimum, yakni daerah yang berdekatan dengan Jantho," ucap Adli Abdullah, Senin (27/3/2017), dikutip dari Kompas.com.
Rencananya, pemerintah Aceh pun akan melakukan penelitian secara mendalam.
“Langkah yang pertama bisa kita lakukan adalah melakukan penelitian secara mendalam,” kata Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin, Senin (27/03/2017), dikutip dari Kompas.com.
Bahkan, untuk mempermudah melakukan penelitian, pihaknya akan memanggil komunitas motor trail asal Banda Aceh itu untuk mempertanyakan kejadian yang sebenarnya.
Sementara itu, antroplog Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh Reza Indria, mengaku sedikit pesimis terhadap keberadaan Orang Mante di Aceh.
Di sisi lain, pengunggah video menuliskan pesan menohok lewat akun media sosialnya.
Pemilik akun Fredograpy kekeuh enggan memberikan informasi soal tempat terjadinya peristiwa yang menghebohkan itu.
Alasannya, ia tak ingin mengusik makhluk tersebut jika memang ada.
Selain itu, ia juga berniat ingin menjaga kelestarian alam.
Ia juga enggan melayani wawancara dengan media manapun.
Baca: Mangkel Ditanya Soal Video Suku Mante, Begini Pesan Menohok Fredo Prastana
2. Cara ular Piton memangsa korbannya
Seekor ular sanca kembang telah menelan seorang warga di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Akbar (25) menjadi korban keganasan ular sepanjang tujuh meter tersebut saat memanen sawit di kebunnya.
Mayat korban berhasil diidentifikasi Senin (27/3/2017).
Awalnya, Minggu (26/3/2017) Akbar menuju kebun kelapa sawit miliknya, pagi sekitar pukul 09.00 WITA.
Namun hingga keesokan hari, Akbar tak kunjung kembali.
Pihak keluarga bersama dengan warga pun berusaha mencari keberadaan Akbar.
Hingga sekitar pukul 22:00 WITA, warga setempat menemukan seekor ular piton di kebun milik Akbar.
Warga terheran-heran melihat perut ular yang buncit.
Warga kemudian membunuh ular tersebut dan membelah perutnya.
Kaget, warga menemukan mayat Akbar berada di dalam perut ular tersebut.
"Ditemukan di lokasinya (kebunnya) kasihan," kata Satriawan, pemuda yang turut mencari Akbar, seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Berkaitan dengan kejadian ini, bagaimana sebenarnya cara ular piton memangsa korbannya?
Mengutip Wikipedia, ular dapat memangsa korbannya yang memiliki ukuran tiga kali lebih besar dari diameter kepala ular.
Hal ini dikarenakan rahang ular lebih rendah dan dapat terpisah dari rahang atas.
Bentuk gigi ular yang menghadap kebelakang juga berfungsi untuk menahan mangsanya tidak melarikan diri.
Baca: Kok Bisa Akbar Tewas Ditelan Ular, Begini Cara Ular Piton Memangsa Korbannya Pelan Tapi Pasti!
3. Jasad mahasiswi hamil disembunyikan di parit
Seorang mahasiswi AMIKOM Yogyakarta, RA (20), ditemukan meninggal secara tragis.
Wanita yang masih duduk di semester sempat ini ditemukan tewas di parit dalam kondisi hamil.
Rupanya, RA dibunuh oleh Sunarto (21) yang tak lain adalah kekasihnya sendiri.
Sunarto warga Dusun Balak, Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo.
Tindak kriminal Sunarto terungkap Sabtu (25/3/2017) lalu ketika warga Dusun Kamal, Pendoworejo menemukan sesosok mayat perempuan tanpa identitas tergeletak di parit irigasi setempat.
Beberapa jam sebelumnya, ditemukan juga sepeda motor matik warna putih bernomor polisi AB 6549 EG di wilayah Nanggulan yang berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi penemuan mayat korban.
Polisi yang mendapat laporan penemuan mayat ini langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan pendalaman.
Hasilnya, mayat perempuan itu akhirnya teridentifikasi sebagai RA yang masih berstatus mahasiswi semester 4 AMIKOM Yogyakarta.
Warga Tamantirto, Kasihan, Bantul itu juga merupakan pemilik sepeda motor tersebut berdasar pengecekan database kendaraan di SAMSAT oleh petugas.
Pihak kepolisian lalu menelusuri riwayat korban hingga akhirnya berhasil mengidentifikasi pelaku yang tak lain adalah kekasihnya sendiri yakni Sunarto.
Tak butuh waktu lama, Sunarto yang bekerja sebagai karyawan sebuah rumah makan di Yogyakarta itu akhirnya dicokok polisi di rumahnya pada Minggu (26/3/2017).
Pengakuan tersangka di depan petugas, tersangka mengajak korban berkencan dan berkeliling wilayah Girimulyo pada Jumat (24/3/2017).
Sesampainya di Dusun Kamal, Sunarto langsung mencekik korban hingga tewas karena kehabisan nafas.
Jasad korban lantas dibuang ke parit.
“Setelah didalami, motif tersangka adalah karena kalut setelah terus didesak korban untuk menggugurkan kandungannya."
"Korban sudah mengajukan permintaan itu sejak umur kandungan dua bulan. Terakhir, korban mengulang permintaannya di hari kejadian,” kata Kapolres Kulonprogo, AKBP Irfan Rifai.
Sunarto dan RA sudah berpacaran selama tiga tahun.
Sunarto pun mengaku sudah dekat dengan keluarga RA.
Namun, karena hamil di luar nikah, keluarga RA justru tak memberikan restu untuk keduanya.
Di sisi lain, karena adanya penolakan dari keluarga, RA juga terus berupaya menggugurkan kandungan dan menuntut Sunarto untuk mengiyakan permintaannya.
Baca: Akhir Tragis Cinta Tanpa Restu Orangtua, Jasad Mahasiswi Hamil Disembunyikan di Parit
4. Ahok sebut KJP plus rusak mental anak
Anies Baswedan berencana mencanangkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus jika dirinya terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode mendatang.
KJP Plus merupakan sistem pendanaan sekolah yang bisa ditarik tunai.
Menanggapi hal ini, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) justru menyebut KJP Plus yang ditawarkan pesaingnya dalam pemilu DKI Jakarta putaran dua ini bisa merusak mental anak-anak.
Adapun Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok menerapkan transaksi non-tunai dan KJP tak dapat ditarik tunai untuk menghindari penyalahgunaan.
"KJP Plus merusak mental anak karena mau dikasih kontan, orang enggak mau sekolah pun dikasih KJP (Plus). KJP itu justru mendorong orang untuk mau sekolah, kami terbitkan KJP untuk mencegah orang putus sekolah," kata Ahok, di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, Senin (27/3/2017) malam.
Adapun KJP Plus juga direncanakan akan diberikan kepada peserta Paket A dan lain-lain.
Menurut Ahok, Pemprov DKI Jakarta lebih memilih memberi usaha kepada peserta paket dengan pembagian untung 80:20.
Selain itu, ia menegaskan tidak akan memberi uang tunai kepada anak-anak.
Sebab, uang itu kerap disalahgunakan untuk membeli rokok, handphone, atau disalahgunakan pihak lain.
Harusnya dana KJP digunakan untuk keperluan sekolah dan membeli bahan pokok.
"Kalau belanja pakai KJP harus digesek (debet), supaya kami tahu datanya. Ini harus mendidik," kata Ahok.
Baca: Anies Selalu Bilang Akan Bangun Mental Jakarta, Ahok: KJP Plus Merusak Mental Anak
5. Jasad bayi ditemukan dalam tas plastik dan diberi surat wasiat
Melansir dari Kompas.com, jasad seorang bayi dibuang begitu saja di pemakaman umum Bratang Wetan, Surabaya, 28 Maret lalu.
Jasad bayi yang dibungkus dalam tas plastik itu, dilengkapi pula dengan perlengkapan untuk mengubur bayi, surat wasiat serta uang tunai sebesar Rp 150.000.
Uang itu menurut isi pesannya, untuk biaya pemakaman.
Warga yang menemukan pun kaget, dan melaporkan ke polsek setempat.
Kondisi jasad bayi yang diperkirakan lahir premature yang ditemukan, memprihatinkan.
Tali pusarnya masih menempel.
Begini isi pesan di secarik kertas yang diatruh dalam satu tas dengan jasad bayi.
"Mohon bantuannya kepada bapak penjaga kubur untuk menguburkan bayi ini."
"Nama Assyifa zahra aila ardhani tanggal wafat 26 Maret 2017, binti Aryo."
"Mohon dengan sangat untuk dikuburkan dengan layak. Saya titipkan beberapa uang untuk proses pemakaman."
"Terima kasih saya ucapkan yang sebesar-besarnya," demikian bunyi isi suratnya.
Atas kejadian itu, Kapolsek Wonokromo Kompol Arisandi berjanji akan melakukan penyelidikan.
Caranya dengan menelusuri puskesmas mana saja yang baru melayani persalinan. (TribunWow.com/Dhika Intan)