Menguak Kisah Pilu Tahanan ISIS yang Dipaksa Menghukum Cambuk Wanita Tak Berhijab
Kisah pilu dan menyedihkan datang dari seorang tahanan perempuan kelompok militan ISIS.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Pada waktu pertama kali Hodor sempat menolaknya, tetapi ISIS memaksanya untuk melakukan tugas kejam tersebut.
Saat diwawancara, Hodor sampai menutupi wajahnya saking sedih dan pilunya ia menggambarkan pertama kalinya ia menyiksa para wanita tersebut.

"Aku berdiri dan mencambuki mereka, setiap cambukan terdengar teriakan-teriakan mereka yang memilukan. Jika aku berhenti mencambuk, mereka (ISIS) akan datang dan berdiri tepat di belakang dan berkata kepada saya, 'lakukan atau kamu yang akan kami cambuk'"
Hodor menceritakan, sudah tak terhitung lagi wanita yang telah ia hukum cambuk. Karena, setiap wanita yang berpergian tanpa menggunakan hijab, ISIS akan menyeret mereka untuk dihukum.
Jika mereka menolak, hukuman akan dijalankan oleh sang suami sebagai gantinya.
ISIS memang mendirikan kelompok khusus untuk menegakkan pandangan yang memuakkan di Suriah dan Irak, yang meliputi memaksa gadis-gadis untuk menjadi budak seks bagi mereka.
Bahkan mereka juga memaksa perempuan untuk berpenampilan tertutup dari ujung kepala sampai ujung kaki. Harus mengenakan sarung tangan, kaus kaki, dan kerudung untuk menutupi seluruh wajah dan tubuh mereka. Dan warna busana yang digunakan harus berwarna hitam.
ISIS datang seperti preman bagi Negara Islam, dikabarkan mereka juga pernah membakar hingga mati tiga orang wanita karena menolak ketika dipaksa untuk membantai tetangga mereka yang melarikan diri dari konflik.
ISIS dilaporkan memerintah tiga wanita tersebut untuk membunuh warga yang mencoba melarikan diri dari Mosul, namun ditolak, maka ISIS pun memberikan mereka hukuman mati atas penolakannya.
Tiga wanita tersebut dibakar hidup-hidup, namun warga yang berhasil kabur tersebut tidak diketahui bagaimana nasib selanjutnya.
Kelompok militan barbar ini diketahui memang teratur membakar orang-orang yang tidak mematuhi pandangan mereka. ISIS juga terus mengambil langkah-langkah lebih ekstrim untuk memperlebar kekuasaan mereka.
Mengetahui hal tersebut, saat ini pasukan Iran berkoalisi dengan pimpinan Amerika Serikat berjuang untuk membebaskan kota Mosul, kota yang diyakini tempat ISIS menahan Hodor. (Dailymail.co.uk/TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)