Breaking News:

Menguak Kisah Pilu Tahanan ISIS yang Dipaksa Menghukum Cambuk Wanita Tak Berhijab

Kisah pilu dan menyedihkan datang dari seorang tahanan perempuan kelompok militan ISIS.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Dailymail.co.uk
Miyasa Hodor tahanan perempuan ISIS 

TRIBUNWOW.COM - Kisah pilu dan menyedihkan datang dari seorang tahanan perempuan kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Ialah Miyasa Hodor yang diketahui telah ditahan di Mosul selama dua tahun oleh ISIS.

Baca: Menyayat Hati, Kisah Dua Budak Seks ISIS Diperlakukan dengan Hina

Dilansir dari laman Daily Mail, Miyasa Hodor mengungkapkan bagaimana dirinya dipaksa oleh ISIS untuk melakukan hukuman cambuk yang sudah tak terhitung jumlahnya untuk wanita yang tidak mengenakan hijab maupun kaus kaki.

Ia mengaku telah dipaksa oleh kelompok militan ini untuk menyiksa lebih dari 50 wanita dalam seharinya.

Baca: Mengenaskan! Begini Kisah Tewasnya Komandan ISIS Asal Indonesia di Suriah

Miyasa menceritakan betapa mengerikannya saat pertama kali ia dipaksa untuk menyiksa wanita-wanita tersebut.

Ia juga menceritakan, kelompok militan tersebut akan berdiri di belakangnya persis untuk melihat langsung eksekusi yang dilakukan oleh Hodor.

Miyasa Hodor
Miyasa Hodor (Dailymail.co.uk)

Apabila dirinya menolak, ISIS tidak akan segan-segan mencambuk Hodor agar mau melakukan perbuatan keji tersebut.

Ternyata ISIS tidak hanya memberikan hukuman kejam untuk pelanggaran seperti tidak mengenakan hijab maupun kaus kaki.

Ada beberapa pelanggaran seperti perzinahan dan mencuri itu juga memiliki hukuman yang tak kalah kejamnya.

"Jika melakukan perzinahan, pelaku akan dihukum rajam sampai mati. Untuk mencuri, pelaku akan dihukum dengan cara tangannya dipotong, dan hukuman cambuk untuk wanita yang tidak mengenakan hijab" kata Hodor menjelaskan.

Bahkan Hodor juga takut jika dia nantinya akan selamanya dihukum di dalam penjara dan mati di dalamnya karena ia tidak memiliki keahlian berperang.

ISIS hanya memberinya tugas untuk mencambuk wanita-wanita yang dianggap melanggar peraturan tersebut.

"Tugas saya adalah untuk menghukum mereka, perempuan-perempuan yang tidak memakai sarung tangan, kaus kaki, ataupun jilbab. Mereka (ISIS) akan membawakan ke saya sekitar 50 wanita per hari untuk dihukum" jelas Hodor.

Pada waktu pertama kali Hodor sempat menolaknya, tetapi ISIS memaksanya untuk melakukan tugas kejam tersebut.

Saat diwawancara, Hodor sampai menutupi wajahnya saking sedih dan pilunya ia menggambarkan pertama kalinya ia menyiksa para wanita tersebut.

Miyasa Hodor
Miyasa Hodor (Dailymail.co.uk)

"Aku berdiri dan mencambuki mereka, setiap cambukan terdengar teriakan-teriakan mereka yang memilukan. Jika aku berhenti mencambuk, mereka (ISIS) akan datang dan berdiri tepat di belakang dan berkata kepada saya, 'lakukan atau kamu yang akan kami cambuk'"

Hodor menceritakan, sudah tak terhitung lagi wanita yang telah ia hukum cambuk. Karena, setiap wanita yang berpergian tanpa menggunakan hijab, ISIS akan menyeret mereka untuk dihukum.

Jika mereka menolak, hukuman akan dijalankan oleh sang suami sebagai gantinya.

ISIS memang mendirikan kelompok khusus untuk menegakkan pandangan yang memuakkan di Suriah dan Irak, yang meliputi memaksa gadis-gadis untuk menjadi budak seks bagi mereka.

Bahkan mereka juga memaksa perempuan untuk berpenampilan tertutup dari ujung kepala sampai ujung kaki. Harus mengenakan sarung tangan, kaus kaki, dan kerudung untuk menutupi seluruh wajah dan tubuh mereka. Dan warna busana yang digunakan harus berwarna hitam.

ISIS datang seperti preman bagi Negara Islam, dikabarkan mereka juga pernah membakar hingga mati tiga orang wanita karena menolak ketika dipaksa untuk membantai tetangga mereka yang melarikan diri dari konflik.

ISIS dilaporkan memerintah tiga wanita tersebut untuk membunuh warga yang mencoba melarikan diri dari Mosul, namun ditolak, maka ISIS pun memberikan mereka hukuman mati atas penolakannya.

Tiga wanita tersebut dibakar hidup-hidup, namun warga yang berhasil kabur tersebut tidak diketahui bagaimana nasib selanjutnya.

Kelompok militan barbar ini diketahui memang teratur membakar orang-orang yang tidak mematuhi pandangan mereka. ISIS juga terus mengambil langkah-langkah lebih ekstrim untuk memperlebar kekuasaan mereka.

Mengetahui hal tersebut, saat ini pasukan Iran berkoalisi dengan pimpinan Amerika Serikat berjuang untuk membebaskan kota Mosul, kota yang diyakini tempat ISIS menahan Hodor. (Dailymail.co.uk/TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
ISISMiyasa HodorPerempuanMosul
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved