7 Alasan Bunuh Diri Masyarakat Jepang, Mungkinkah Satu Sebabkan Kematian Manajer JKT48
Manajer JKT 48 asal Jepang tewas gantung diri, diduga karena beban kerja. Namun ternyata di Jepang tinggi angka bunuh dirinya karena alasan-alasan ini
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Tinwarotul Fatonah
Ketika ketika para pria merasa tak mampu memenuhi kebutuhan keluarganya, mereka merasa putus asa.
Akhirnya hal itu membuat nya malakukan tindakan bunuh diri.
Selain perbedaan psikologis antara pria dan wanita, hal ini mungkin salah satu alasan utama mengapa lebih banyak pria melakukan bunuh diri dibandingkan wanita di Jepang.
5. Ujian masuk sekolah atau perguruan tinggi yang sulit
Seperti di China dan Korea Selatan, ujian masuk sekolah atau perguruan tinggi merupakan salah satu peristiwa paling sulit orang yang dihadapi dalam hidup di Jepang.
Selain sekolah, banyak siswa yang harus les untuk mendapatkan nilai yang baik dan siap untuk tes masuk.
Tekanan besar ini dan kecemasan akan lulus atau gagal dalam ujian masuk membuat para anak usia muda ini tak mampu menahannya dan tidak ada pilihan selain bunuh diri untuk melarikan diri dari itu.
Baca: Ini Ciri-ciri Orang yang Berniat Bunuh Diri dan Tips untuk Mencegahnya
6. Sulitnya mendapat pekerjaan
Jepang adalah negara yang sangat kompetitif apalagi untuk mendapatkan pekerjaan bergengsi.
Untuk mendapat pekerjaan dengan mudah, mahasiswa harus mencari pekerjaan sampingan sebelum lulus dan sementara itu juga harus fokus pada studinya.
Banyak siswa berpikir bahwa jika mereka gagal dalam mencari pekerjaan, hidup mereka pun gagal.
Pada fase berburu pekerjaan ini, mereka cenderung merasa begitu tertekan dan putus asa.
Rasa penolakan dari masyarakat juga mengurangi motivasi mereka untuk hidup dan beberapa memilih untuk mati di tangan mereka sendiri.
7. Sejarah samurai yang melakukan Seppuku